Tingginya TKDN Bakal Pengaruhi Besarnya Insentif Kendaraan Listrik

7 hours ago 2

GOOTO.COM, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi, yang sekaligus menjabat sebagai CEO badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani menjanjikan insentif lebih besar kepada perusahaan otomotif yang memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan nilai tinggi.

Iklan

“Jadi konsepnya ini kita akan berubah, dengan TKDN lebih tinggi, insentifnya kita akan berikan lebih besar lagi. Jadi itu kita lebih positive approach lah, kedepannya mengenai TKDN ini,” ucap dia pada Selasa, 6 Mei 2025.

Menurut Rosan, satu hal yang paling penting untuk diperhatikan guna menunjang aktivitas kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) adalah ketersediaan charging station yang mudah diakses. Untuk itu, ia mengatakan bahwa pihaknya telah merevisi salah satu peraturan pemerintah, dimana saat ini charging station dapat dibangun oleh pihak ketiga.

“Sehingga, pertumbuhan charging station ini bisa menyebar secara cepat di seluruh Indonesia. Karena kalau ada mobil EV battery, tetapi chargingnya masih kurang, ya tentunya akan mengurangi minat dalam rangka pemakaian dari EV battery ini kedepannya,” sambung Rosan.

Selain itu, Rosan juga mengajak para produsen kendaraan listrik untuk melakukan Research and Development (R&D) di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, pemerintah siap memberikan insentif hingga 300 persen bagi pihak perusahaan yang bersedia melakukannya.

Sekadar informasi, saat ini sudah ada tujuh produsen kendaraan listrik yang menyatakan ketersediaan investasi di Indonesia, dan telah memulai konstruksi dengan nilai total Rp 15,4 triliun untuk produksi mobil EV (Electric Vehicle) dengan kapasitas 281 ribu unit per tahunnya.

Perusahaan tersebut meliputi BYD, Citroen, Aion, Maxus, Geely, Vinfast, dan VW (Volkswagen).

“Kita juga harapkan pemakaian dari EV battery ini terus juga makin meningkat, sehingga kita bisa mencapai net zero emisi yang memang sudah dicanangkan oleh pemerintah, sehingga ini juga akan memperluas daya saing dan juga ketahanan industri strategis kita, termasuk EV,” tutupnya.

RIFQI DHEVA ZA’IM | ERWAN HARTAWAN

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |