Trump Menyerukan Kapal Amerika Gratis Melintasi Terusan Suez

6 hours ago 3

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa kapal-kapal negaranya yang berlayar melalui Terusan Suez dan Panama harus gratis. Trump mengeklaim bahwa jalur strategis ini berutang keberadaannya kepada Amerika. "Kapal-kapal Amerika, militer maupun komersial harus diizinkan melakukan perjalanan tanpa biaya melalui Terusan Panama dan Suez. Terusan itu tidak akan ada tanpa Amerika Serikat," keterangan tertulis Trump di platform Truth Social yang dikutip Middle East Monitor, 27 April 2025.

Apa Itu Terusan Suez?

Terusan Suez merupakan kanal laut buatan sepanjang 193 kilometer yang membelah Semenanjung Suez di Mesir menghubungkan Laut Tengah di utara dengan Laut Merah di selatan. Kanal ini memisahkan benua Afrika dari Asia dan menjadi rute pelayaran terpendek antara Eropa dan wilayah di sekitar Samudra Hindia serta Pasifik barat. Sejak dibuka pada 1869, Terusan Suez telah berkembang menjadi salah satu jalur pelayaran terpenting, dikutip dari Britannica.

Terusan Suez tidak memiliki sistem pintu air (locks), sehingga kapal dapat melintas langsung dari ujung ke ujung. Kanal ini mengandalkan sejumlah danau sebagai bagian dari jalurnya, termasuk Danau Manzala, Danau Timsah, Danau Pahit Besar dan Kecil. Di kedua sisinya, kanal dikelilingi delta rendah Sungai Nil di barat dan gurun terjal Semenanjung Sinai di timur.

Proyek konstruksi kanal ini dimulai pada 1859. Kanal ini selesai dibuat dalam waktu 10 tahun dengan penggalian manual dan penggunaan alat berat oleh tenaga kerja lokal dan Eropa. Terusan Suez diresmikan pada 17 November 1869, dan sejak saat itu mengalami berbagai perluasan, termasuk proyek senilai 8,5 miliar dolar yang rampung pada 2015. Proyek tersebut untuk meningkatkan kapasitas dan menambah jalur paralel sepanjang 35 kilometer.

Terusan Suez bukan hanya jalur pelayaran, tapi juga sumber pendapatan utama bagi Mesir. Biaya transit kapal-kapal yang melintasi kanal ini menjadi devisa bagi negara tersebut. Pada 2018 tercatat lebih dari 18 ribu kapal melintas. Pada 1956, sejak dinasionalisasi oleh Presiden Gamal Abdel Nasser memicu Krisis Suez pengelolaan berada sepenuhnya di tangan Otoritas Terusan Suez (Suez Canal Authority) di bawah pemerintah Mesir.

Seruan Trump Ditanggapi

Seruan Trump ditanggapi oleh ahli hukum internasional dari Universitas Kairo Ayman Salama kepada Xinhua pada Senin, 28 April 2025 dalam laporan Antara. Salama menyoroti Konvensi Konstantinopel 1888 yang menetapkan prinsip-prinsip dasar yang mengatur urusan internasional dengan Terusan Suez, yang menjamin hak semua negara untuk memanfaatkan jalur air global ini. "Usulan Trump tentang jalur air internasional merupakan ancaman serius bagi perdamaian, keamanan, dan ketertiban umum internasional," kata Ayman Salama.

Menurut dia klaim Trump tidak memiliki landasan hukum yang mengabaikan kedaulatan negara-negara pesisir atas selat dan perairan teritorial mereka. Ini dapat mengarah campur tangan urusan dalam negeri suatu negara yang merupakan pelanggaran terhadap prinsip umum non-interferensi dalam hukum internasional kontemporer.

Pilihan Editor: Kekacauan di 100 Hari Pertama Pemerintahan Trump

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |