Rumah Sakit TNI Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Perlu Percepatan Penambahan

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menanggapi kekurangan dokter spesialis di rumah sakit milik TNI. Dia mengatakan, perlu ada percepatan penambahan dokter spesialis di rumah sakit militer tersebut.

Akselerasi itu, kata Budi, dilakukan dengan melaksanakan kerja sama antara Kementerian Pertahanan dan Fakultas Kedokteran di beberapa perguruan tinggi. Dia berujar telah berdiskusi dengan Sjafrie Sjamsoeddin untuk membahas persoalan kekurangan dokter spesialis di rumah sakit TNI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Supaya dapat jatah khusus atau kelas khusus penambahan untuk percepatan dokter spesialis," katanya ditemui di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu, 30 April 2025.

Menurut dia, kerja sama dengan perguruan tinggi untuk pemenuhan dokter spesialis pernah dilakukan di era Andhika Perkasa menjadi Panglima TNI. Budi mengatakan, saat itu TNI bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran di Universitas Airlangga.

Di sisi lain, menurut dia, kekurangan dokter spesialis juga terjadi di rumah sakit lain. Dia mengatakan, kekurangan sumber daya manusia itu sedang diupayakan kementeriannya.

"Kan, enggak mungkin kalau bikin rumah sakit enggak ada dokter (spesialisnya)," ucap Budi.

Dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan kekurangan dokter spesialis itu lantaran memerlukan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan. "Spesialisasi ini kalau tidak dapat rekomendasi dari Kementerian Kesehatan, kesulitan," katanya di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu, 30 April 2025.

Di sisi lain, ia mengapresiasi kebijakan Menteri Kesehatan yang mengizinkan dokter negara asing melakukan praktik di rumah sakit institusi. Dia mengatakan, kebijakan itu akan dimanfaatkan oleh pihaknya untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di rumah sakit milik TNI.

Sjafrie mencatat, dari total 145 rumah sakit TNI, terdapat 29 fasilitas kesehatan yang urung terakreditasi. "Karena banyak prasyarat yang kaitannya dengan sumber daya manusia," ujarnya.

Dia menilai, perlu ada kerja sama lanjutan dengan Kementerian Kesehatan untuk mengatasi persoalan rumah sakit milik TNI ini. Selain masalah sumber daya manusia, Sjafrie menyatakan belum optimalnya kemampuan layanan dasar yang diperlukan untuk tenaga kesehatan. 

Menurut dia, kekurangan-kekurangan itu sudah mulai diupayakan perbaikannya oleh Kementerian Pertahanan. Salah satunya, kata Sjafrie, pembentukan Fakultas Kedokteran di Universitas Pertahanan. Inisiasi ini dilakukan oleh Prabowo Subianto saat masih menjabat sebagai Menhan periode 2019-2024. 

"Alhamdulillah kami sudah mempunyai, setiap kami wisuda meluluskan 75 alumni Fakultas Kedokteran," ucapnya.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |