Kardinal Suharyo Pimpin Misa di Vatikan saat Bersiap Ikut Konklaf

4 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo memimpin misa begitu tiba di Vatikan, Italia, pada Ahad pagi, 4 Mei 2025. Kedatangan Kardinal Suharyo dalam rangka mengikuti konklaf atau pemilihan pengganti Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025. 

"Beliau langsung memimpin misa setelah tiba di Italia," kata Sekretaris Keuskupan Agung Jakarta, pastor Adi Prasojo, lewat pesan WhatsApp pada Ahad malam, 4 Mei 2025. Adi membenarkan isi sambutan Suharyo seperti di dalam video yang diunggah akun Instagram Humas Keuskupan Agung Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam sambutannya, Kardinal Suharyo menekankan pentingnya menjalin hubungan baik antar elemen masyarakat. Ia mengatakan semua manusia memiliki kedudukan yang setara. "Kita semua mempunyai hubungan yang sangat baik, maksud saya kita semua siapa pun kita mempunyai tempat yang sama di negara kita, berkat jasa para pendiri bangsa kita," kata Suharyo. 

Dia juga menyampaikan, hubungan baik yang terjalin antara Indonesia dan Vatikan bisa terus dilanjutkan karena jasa dari para penerus bangsa. Termasuk pejabat-pejabat negara, yang sekarang diwakili oleh Duta Besar Indonesia untuk Italia Junimart Girsang dan Duta Besar Indonesia untuk Vatikan Trias kuncahyono.

"Maka jangan pernah lupa untuk terus, meskipun kadang-kadang terasa sebagai klise, tetapi berpegang pada semboyan yang diwariskan kepada kita oleh Bapak Uskup pribumi pertama, Sugiyopranoto, 100 persen Katolik, 100 persen Indonesia," ujar Kardinal Suharyo menyerukan pesannya. 

Lebih lanjut, ia menyampaikan, bila umat Katolik bisa menerapkan pesan tersebut, maka bisa dianggap menjadi manusia Paskah. Kardinal Suharyo berujar, bila tidak mampu mencapai tingkat presentase hingga penuh pun, sudah termasuk baik. "Karena 100 persen Katolik itu untuk orang-orang kudus. Kita-kita ini kalau 20 persen kudus saja sudah lumayan." 

Proses menuju 100 persen Katolik itu, kata Kardinal Suharyo, secara otomatis juga akan menjadikan umat Katolik semakin memiliki karakter Indonesia. Ia mengamanatkan supaya umat Katolik menjadikan keimanan sebagai bahan bakar untuk berkontribusi bagi kepentingan negara. 

"Dengan inspirasi iman kita, moga-moga kita bertumbuh menjadi warga negara yang sungguh-sungguh mencintai tanah air kita dengan segala kesempatan yang tersedia," ujar Kardinal Suharyo. 

Kardinal Suharyo dijadwalkan mengikuti konklaf pada Rabu, 7 Mei 2025. Adapun hari ini ia akan mengikuti beberapa persidangan yang diadakan Takhta Suci Vatikan pada pagi dan sore nanti. 

Sebelumnya, pada Sabtu 3 Mei 2025, Kardinal Suharyo berangkat dari Jakarta dengan membawa koper dan tas kain biru. Mantan Uskup Agung Semarang itu meninggalkan Wisma Keuskupan sekitar pukul 15.30. Suharyo duduk di depan mobil yang membawanya menuju bandara.

Kardinal Suharyo menempuh perjalanan dari Jakarta ke Vatikan dengan transit di Doha, Qatar. Ia tiba sekitar pukul 08.15 di Roma, Italia, dan disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk Vatikan Trias Kuncahyono, Romo Adi Prasojo, Romo Antonius Baur yang sedang menempuh studi doktoral, dan Frater Richard Sadin.

Stefanus Teguh Edi Pramono berkontribusi pada penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Indonesia dalam Kenangan Paus Fransiskus

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |