Industri Hotel Usul Insentif Khusus usai Terimbas Pemangkasan Anggaran

9 hours ago 3

TEMPO.CO, Solo - Kalangan pengusaha yang masuk dalam Asosiasi General Manager Hotel Indonesia atau Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) mengusulkan ke pemerintah untuk memberikan insentif khusus bagi industri tersebut. Insentif ini dibutuhkan karena industri tersebut sedang tengah terpukul.

Ketua umum IHGMA I Gede Arya Pering Arimbawa menyatakan industri perhotelan di Tanah Air saat ini menghadapi tantangan di antaranya karena imbas efisiensi anggaran perjalanan dinas pemerintah. "Banyak hotel mengalami penurunan okupansi yang signifikan," ujarnya dalam konferensi pers di Hotel The Sunan Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 26 April 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akibatnya, kinerja operasional hotel-hotel menurun drastis, khususnya di daerah-daerah yang sangat bergantung pada kunjungan instansi pemerintah. Hal itu juga menimbulkan ancaman baru berupa pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penutupan hotel bila kondisi itu terus berlanjut.

"Situasi ini tentu akan berdampak langsung terhadap penghidupan ribuan karyawan hotel serta ekosistem pariwisata secara keseluruhan dari pemasok, pelaku UMKM, hingga masyarakat sekitar yang menggantungkan harapan pada sektor ini," katanya. 

Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di Kota Solo, Jawa Tengah yang dibuka Sabtu, 26 April 2025.

Ia menjelaskan Rakernas tersebut merupakan momentum penting bagi para general manager untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan merumuskan langkah strategis guna memajukan industri perhotelan Tanah Air. 

"Apalagi di masa sekarang ini yang sangat menantang bagi kami insan perhotelan, dengan kebijakan pemerintah yang memberikan dampak langsung di bisnis perhotelan secara global serta perang dagang antar negara yang semakin mempersulit," ujar Arya 

Lebih jauh, kalangan industri perhotelan juga berharap besar kepada Menteri Pariwisata agar dapat memberikan perhatian khusus terhadap kondisi ini berupa kebijakan afirmatif dan solusi konkret. Termasuk kemungkinan insentif khusus bagi hotel yang terdampak aturan efisiensi, dukungan promosi pariwisata domestik untuk menggairahkan kembali okupansi hotel, program padat karya di sektor hospitality. 

Ketua Organizer Comitee Retno Wulandari menambahkan Rakernas IV IHGMA di Solo juga akan menjadi langkah strategis untuk memperkuat peran organisasi dalam mendukung pengembangan pariwisata dan perhotelan di Indonesia. Caranya lewat penguatan SDM, sinergitas, kolaborasi dan inovasi yang berbasis pada nilai-nilai Asta Cita.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |