Polisi Prancis Buru Pembunuh Pria Muslim di Masjid

8 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah desa di Prancis selatan dilanda kekacauan setelah seorang jamaah ditusuk 50 kali hingga tewas di dalam masjid menjelang salat Jumat, sementara polisi terus memburu tersangka.

Polisi Prancis melanjutkan perburuan mereka akhir pekan ini terhadap seorang pria yang diduga membunuh seorang jamaah Muslim di dalam sebuah masjid di bagian selatan negara itu, sambil diduga merekam serangan brutal tersebut di telepon seluler dan meneriakkan hinaan terhadap Islam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Korban ditikam hingga tewas pada Jumat pagi di Desa La Grand-Combe, di wilayah Gard, Prancis selatan.

Menurut jaksa wilayah Abdelkrim Grini pada Sabtu seperti dilansir rfi, penyerang tersebut masih buron.

Meskipun motif kejahatan tersebut masih belum jelas, rekaman kamera keamanan dilaporkan menunjukkan tersangka melontarkan hinaan terhadap "Allah" – kata dalam bahasa Arab untuk Tuhan.

Melalui postingan di X, Masjid Agung Paris mengutuk serangan itu, menyebutnya sebagai "tindakan keji yang sangat serius yang dilakukan di dalam masjid, rumah Tuhan."

"Kami meminta pihak berwenang untuk menyelidiki kejahatan ini, untuk segera mengungkap motif dan keadaan yang sangat mengkhawatirkan, dan untuk menemukan pelakunya, yang sedang diselidiki atas tuduhan pembunuhan," kata mereka.

Perdana Menteri Prancis François Bayrou mengecam penusukan itu, dengan mengatakan: "Kami mendukung orang-orang yang dicintai korban, dengan orang-orang beriman yang sangat terkejut. Sumber daya negara dimobilisasi untuk memastikan pembunuhnya ditangkap dan dihukum."

Kemungkinan Motif Islamofobia

Tersangka penyerang tersebut dikatakan telah merekam serangan tersebut di telepon genggamnya, merekam video yang menyedihkan saat korban sekarat, yang kemudian ia kirimkan ke orang lain.

Orang tersebut sempat mengunggahnya di media sosial sebelum segera menghapusnya.

Menurut sumber lain, tersangka telah diidentifikasi sebagai warga negara Prancis keturunan Bosnia, meskipun ia belum ditangkap.

"Tersangka sedang dikejar secara aktif. Pihak berwenang menangani masalah ini dengan sangat serius," kata jaksa Grini.

Ia menambahkan bahwa penyidik tetap membuka semua kemungkinan, termasuk kemungkinan bahwa serangan tersebut dapat memiliki motif Islamofobia. Kantor kejaksaan antiterorisme Prancis sedang mempertimbangkan apakah akan mengambil alih kasus tersebut secara resmi.

Masyarakat Terkejut

Korban dan penyerang sedang berdua di masjid saat penyerangan. Setelah awalnya salat bersama pemuda itu, penyerang tiba-tiba berubah menjadi kasar, menusuk korban hingga 50 kali sebelum melarikan diri dari tempat kejadian.

Tragedi itu baru terungkap siang harinya, ketika jamaah lain tiba di masjid untuk salat Jumat dan menemukan jasad korban.

Jaksa Grini mengatakan korban, yang diyakini berusia antara 23 dan 24 tahun, adalah pengunjung tetap masjid dan terkenal di masyarakat.

Sebaliknya, penyerang belum pernah terlihat di sana sebelumnya.

Beberapa penduduk setempat menggambarkan korban sebagai seorang pemuda yang berasal dari Mali, yang pindah ke desa itu beberapa tahun lalu dan telah menjadi anggota masyarakat yang sangat dihormati dan dicintai.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |