BMKG Klarifikasi Kabar Peningkatan Potensi Gempa di Jawa Barat dan Banten

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengklarifikasi kabar peningkatan potensi gempa di wilayah Jawa Barat dan Banten. Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan beberapa waktu lalu sempat ramai di media sosial soal aktivitas seismik atau kegempaan di Jawa Barat yang mengalami peningkatan sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat. 

Menurut Rahayu, dalam beberapa hari terakhir hingga Rabu pagi, 30 April 2025, tercatat 13 kejadian gempa bumi, yaitu tujuh gempa di wilayah Banten dan enam gempa lainnya di daerah Jawa Barat. “Sebenarnya kondisi ini masih pada kategori normal,” ujarnya Rabu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, kata dia, banyak yang menanyakan ke BMKG terkait pesan peringatan dari sebuah akun di media sosial pada 28 April. “Harap mewaspadai adanya potensi gempa untuk Banten-Jabar, dari sejak pagi hingga siang ini seismogram di Jabar fluktuatif.”

Dari data rekaman seismogram yang tercatat secara kontinyu, kata Rahayu, tidak ada laporan ke-13 gempa itu dirasakan warga. “Karena magnitudo atau kekuatannya yang tidak besar walaupun sumber gempanya di darat,” ujarnya. Beberapa kejadian gempa dengan magnitudo 3,5 sampai 4,1 dengan sumber berlokasi di laut.

Rahayu mengatakan beberapa faktor yang mempengaruhi gempa bumi sampai dirasakan hingga merusak, yaitu besaran kekuatan gempa, kedalaman sumber gempa, jarak dari sumber gempa, jenis tanah atau kondisi geologi, serta struktur dan kondisi bangunan. BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Fakta lainnya, beberapa gempa pada April 2025 mengguncang berbagai daerah di Jawa Barat, di antaranya gempa magnitudo 5,3 yang mengguncang kuat sebagian daerah di Sukabumi hingga Bandung dan Garut pada Selasa, 22 April 2025, pukul 17.14.00 WIB.

Menurut Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, sumber gempa berasal dari Samudra Hindia selatan Jawa Barat yang berjarak sekitar 143 kilometer arah selatan dari Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Gempa berkedalaman 36 kilometer itu akibat aktivitas penyesaran dasar laut dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Guncangan gempa dirasakan warga dari skala II hingga IV MMI atau dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah, hingga bisa membuat gerabah pecah, jendela atau pintu berderik, serta dinding berbunyi.

Sebelumnya, pada 15 April, gempa magnitudo 4,8 mengguncang wilayah selatan Kabupaten Sukabumi hingga Garut pada Selasa, 15 April 2025, pukul 05.44 WIB. Skala intensitas lindu berkisar II-III MMI yang terasa di dalam rumah seakan ada truk yang berlalu. Kemudian ada beberapa kali gempa dari Sesar Cugenang di Cianjur yang dirasakan warga di sekitar area patahan.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |