TEMPO.CO, Yogyakarta - Bandara Adisutjipto Yogyakarta menjadi pusat gelaran latihan bersama penanggulangan keadaan darurat bertepatan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Nasional, Rabu 30 April 2025. Bandara lama yang berada di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dinilai lebih mendukung sebagai pusat pelatihan karena tak sepadat bandara baru Yogyakarta International Airport atau YIA yang berada di Kabupaten Kulon Progo.
Menariknya dalam gelaran yang dihelat PT Angkasa Pura Indonesia itu, ada dua jenis latihan yang sifatnya mendekati situasi riil-nya. Pelatihan itu meliputi latihan berskala kecil atau table top dan berskala besar yang mencakup simulasi kecelakaan pesawat terbang (aircraft accident exercise) serta simulasi kebakaran gedung (fire building exercise).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelatihan ini melibatkan sekitar 100-an petugas sejumlah instansi seperti Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) Yogyakarta, TNI, Kepolisian, Kantor Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Karantina, manajemen rumah sakit sekitar bandara, serta pihak maskapai penerbangan.
"Latihan ini kami gelar dengan dengan skenario realistis yang mencakup proses evakuasi, pemadaman api, pertolongan pertama pada korban hingga koordinasi tim dalam pengendalian situasi," kata General Manager Bandara Adistujipto Yogyakarta Wibowo Cahyono Soekadi, Rabu, 30 April 2025.
Pada sesi latihan kecelakaan pesawat terbang, para petugas menguji kemampuan personel dan dokumen SOP yang berlaku ketika sebuah pesawat udara milik maskapai penerbangan Koala Air tipe ATR 72-600 dengan penerbangan Halim Perdana Kusuma menuju Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Pesawat itu digambarkan membawa 54 penumpang dan empat kru yang take off pada pukul 07.30 wib dengan kondisi cuaca cerah.
Namun pada pukul 08.24 WIB, setelah pesawat memasuki posisi long final Bandara Adisutjipto, pilot Koala Air melaporkan kepada tower bahwa mesin pesawat sebelah kanan mengalami gangguan bird strike. Informasi tersebut segera diteruskan kepada unit terkait untuk ditindaklanjuti.
Latihan Kebakaran
Sesi tampak seru ketika simulasi penanganan kebakaran di ruang kerja PT Gapura Angkasa di area Lost & Found Terminal A area Kedatangan yang menimbulkan tiga korban luka hingga cara penanganannya.
Wibowo menjelaskan setiap skenario dalam latihan telah dirancang sedetail mungkin agar menyerupai situasi nyata. Hal ini untuk menguji kesiapan personel serta memastikan keefektifan dokumen dan prosedur yang ada. Meskipun latihan itu dilakukan secara menyeluruh, ia menegaskan seluruh kegiatan tersebut tidak mengganggu operasional penerbangan maupun layanan bagi pengguna jasa di Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
Dalam latihan bersama tersebut, fungsi koordinasi, komunikasi, dan komando antar unit dan instansi komunitas bandara akan diuji.
Selain untuk menguji personel dan kesiapan fasilitas, latihan tersebut juga menjadi upaya untuk menguji prosedur dalam Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara atau Airport Emergency Plan (AEP), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara atau Airport Security Program (ASP), serta Standard Operating Procedure (SOP) lainnya yang berlaku di bandara.
Latihan bersama itu, kata Wibowo, dilaksanakan setiap dua sampai tiga tahun sekali. Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP. 479 tahun 2015 tentang Petunjuk dan Tata Cara Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil.
"Prosesnya detail untuk menguji kemampuan dan kesigapan seluruh personel, serta untuk menguji Standard Operating Prosedur ketika terjadi keadaan darurat di bandara," kata dia.
Meski sejak tahun 2020 Yogyakarta mengoperasikan bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA) yang berada di Kabupaten Kulon Progo namun Bandara Adisutjipto Yogyakarta masih tetap beroperasi dengan layanan terbatas. Setiap hari layanan reguler dan charter flight tetap berjalan seperti biasa. Bandara Adisutjipto pun sempat digunakan sebagai lokasi pendaratan dalam masa pembekalan kabinet Presiden Prabowo Subianto pada Oktober 2024.
