Bagaimana Prosedur Menjalani Vasektomi?

13 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Vasektomi menjadi metode kontrasepsi permanen bagi pria yang dilakukan dengan cara memotong dan menutup saluran yang membawa sperma dari testis. Meski tergolong operasi ringan, prosedur ini efektif mencegah kehamilan.

Dikutip dari Mayo Clinic, vasektomi mencegah keluarnya sperma dalam cairan semen saat ejakulasi. Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan anestesi lokal pada area skrotum, lalu memotong dan menutup vas deferens saluran pembawa sperma sehingga sperma yang dihasilkan testis tidak keluar saat ejakulasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski sperma terus diproduksi, sel-sel itu akan diserap kembali oleh tubuh secara alami. Pada prosesnya tidak memerlukan pembiusan total sehingga pasien bisa langsung pulang di hari yang sama. 

Meski efektif mencegah kehamilan, vasektomi tidak melindungi dari penularan infeksi menular seksual (IMS). Penggunaan kondom tetap diperlukan jika ingin mencegah penyakit seperti HIV atau klamidia.

Vasektomi ideal untuk pria yang yakin tidak ingin memiliki anak di masa depan. Meskipun secara teknis bisa dibalik, prosedur reversalnya tidak selalu berhasil dan tidak dijamin oleh semua layanan kesehatan.

Tahapan Prosedur Vasektomi

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, tingkat keberhasilan vasektomi mendekati 100 persen dalam mencegah kehamilan. Prosedurnya minim risiko dan jarang menimbulkan komplikasi serius. Dalam segi biaya pun vasektomi lebih murah dibanding ligasi tuba pada perempuan atau penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang. Ketika sudah dilakukan vasektomi, maka tidak lagi memerlukan kontrasepsi tambahan sebelum berhubungan seksual.

Dikutip dari laman Siloam Hospitals, berikut prosedur ketika menjalani vasektomi:

1. Persiapan

Dokter akan melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik untuk memastikan pasien layak menjalani vasektomi. Prosedur ini umumnya tidak disarankan bagi pria di bawah usia 30 tahun atau belum memiliki anak.

Pasien dengan infeksi, riwayat operasi di area genital, atau alergi obat tertentu perlu mendapat perhatian khusus. Sebelum operasi, pasien juga diminta mencukur area skrotum dan menghindari makanan berat.

2. Prosedur Pelaksanaan

Prosedur dari pelaksanaan vasektomi dapat dibedakan menjadi dua metode, yaitu vasektomi konvensional dan vasektomi tanpa sayatan.

  • Vasektomi Konvensional

Melalui sayatan kecil di skrotum, saluran sperma dipotong atau diikat, kemudian ditutup dengan jahitan atau metode diathermy (pemanasan)

  • Vasektomi Tanpa Sayatan (no-scalpel)

Tanpa pisau bedah, dokter menggunakan alat penjepit kecil untuk mengeluarkan vas deferens melalui lubang kecil di kulit skrotum, lalu mengikat dan memotongnya. Prosedur ini minim invasif dan tak memerlukan jahitan.

3. Perawatan Pascaprosedur

Setelah operasi, pasien dianjurkan untuk mengompres skrotum dengan es selama 36–48 jam, menggunakan celana ketat atau perban khusus selama 2 hari, menghindari aktivitas berat dan hubungan seksual selama beberapa hari, menggunakan kontrasepsi tambahan sampai dipastikan sperma benar-benar hilang dari saluran ejakulasi (umumnya setelah 15–20 kali ejakulasi atau 12 minggu), dan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan sterilitas.

Setelah operasi vasektomi, dokter akan merekomendasikan analisis semen 2–3 bulan kemudian untuk memastikan tidak ada sperma dalam ejakulasi. Pemulihan penuh biasanya terjadi dalam 8–9 hari, meskipun sebagian aktivitas ringan bisa dimulai 48 jam setelah prosedur

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |