Warga Vila Nusa Indah Tuntut Percepatan Normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Vila Nusa Indah, Bojongkulur, Kabupaten Bogor, menggelar aksi pada Ahad, 4 Mei 2025. Ribuan warga meminta percepatan normalisasi dan pembangunan tanggul sungai Cileungsi dan Cikeas. Peserta aksi yang hadir berasal dari sekitar 28 rukun warga yang terdampak banjir pada 4 Maret 2025.

Salah satu warga yang mengikuti aksi, Mahanizar Djohan, menjelaskan bahwa sungai Cileungsi dan Cikeas sudah mulai menyempit. Pembuatan tanggul dinilai menjadi mendesak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun sebetulnya usulan normalisasi sungai sudah ada sejak 2017. Kajian LARAP (Land Acquisition and Resettlement Action Plan), kata dia, sudah ada sejak 2023.

“Sementara menurut informasi kami, tahun ini baru penyiapan lahan, lalu tahun 2027 baru pelelangan, tahun 2028 baru mulai pembangunan,” ucap Mahanizar ketika dihubungi pada Ahad, 4 Mei 2025.

Mahanizar pun menyoroti pernyataan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengenai siklus banjir lima tahunan yang berpotensi berubah menjadi lebih cepat. “Besar kemungkinan jadi tiga tahunan, ke depannya mungkin tahunan,” tutur Mahanizar. 

Kondisi di Vila Nusa Indah, Bojongkulur, H+13 pascabanjir, Senin, 13 Januari 2020. Tempo/Adi Warsono

Melihat potensi banjir besar datang lebih cepat itu, ia mengaku khawatir apabila normalisasi sungai Cileungsi dan Cikeas baru dilaksanakan pada 2028. Apalagi, banjir di wilayahnya pada Maret lalu sudah mencapai empat meter. Menurut catatan warga yang terdampak, ketinggian banjir pada setiap siklus banjir semakin bertambah. Pada 21 April 2016, banjir tercatat setinggi dua meter. Kemudian pada 1 Januari 2020, banjir terjadi dengan ketinggian tiga meter.

Mereka pun meminta pemerintah, dalam hal ini Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Bupati Bogor Rudy Susmanto, untuk mempercepat normalisasi sungai. Beberapa solusi normalisasi sungai Cileungsi dan Cikeas yang diminta warga berupa pelebaran sungai, penanggulan permanen, pengerukan sungai, dan juga pembuatan sistem polder.

“Jadi kami melakukan aksi ini supaya dipercepat dan tahun 2027 sudah selesai pembangunan itu sebelum banjir tiga tahunan datang,” ucap Mahanizar.

Sebelumnya pada awal Maret lalu, sejumlah titik di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, dilanda banjir. Salah satu penyebab banjir ketika itu ialah hujan lebat yang turun sejak Senin malam, 3 Maret 2025. Hujan deras itu menjadi pemicu meluapnya sungai Cikeas. Beberapa area yang terdampak cukup parah di antaranya Jakarta, Kabupaten Bogor, dan Kota Bekasi.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |