Serba-serbi Patung Biawak Wonosobo

3 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Patung biawak di jalan nasional di Wonosobo-Banjarnegara di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Wonosobo, Jawa Tengah sejak pekan lalu viral di media sosial. Keberadaan patung biawak Wonosobo ini telah memikat perhatian pubik. "Kami melihat karya seni ini memiliki potensi yang luar biasa Pak, dan kami tergerak untuk mendaftarkan hak ciptanya. Semoga dengan telah terdaftarnya Tugu Monumental Krasak Menyawak ini, Wonosobo menjadi makin tenar," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jawa Tengah Heni Susila Wardoyo di Wonosobo, dikutip dari Antara, Senin, 28 April 2025

Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jawa Tengah memfasilitasi pendaftaran hak cipta atau kekayaan intelektual patung tersebut. Heni Susila Wardoyo menyerahkan sertifikat hak cipta seni patung viral tersebut secara langsung kepada Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat yang didampingi oleh Rejo Arianto, seniman pembuat patung biawak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Patung biawak ini sekarang telah tercatat di database Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dengan nama 'Tugu Monumental Krasak Menyawak'.

Tentang Patung Biawak Wonosobo

1. Desain Dibuat Mendetail

Patung biawak Wonosobo memiliki tinggi sekitar tujuh metera. Bnetuknya menggambarkan seekor biawak dalam posisi merayap di atas atas batu dengan lidah menjulur dan kepala menoleh ke kiri. Warna dan detailnya dibuat menyerupai biawak asli. Patung itu viral di berbagai media sosial karena kemiripan patung dengan biawak aslinya.

2. Daya Tarik Wisata Baru

Banyak pengendara yang melintas berhenti untuk berswafoto atau sekadar melihat lebih dekat patung biawak tersebut.  Rejo Arianto, selaku pematung biawak itu menjelaskan alasan membuat patung sebagai ikon di Wonosobo karena satwa tersebut banyak ditemui di wilayah tersebut. "Respons saya pribadi, saya tidak begitu berfoya-foya dengan kabar berita viral ini, biasa saja. Saya cukup mewakili kalau masyarakat senang saya juga ikut senang, tetapi kalau masyarakat dengan karya saya kecewa, saya akan sangat kecewa, katanya, dikutip dari Antara, Rabu, 23 April 2025.

Menurut Rejo karyanya telah mendapat apresiasi. "Banyak dukungan dan banyak kegembiraan saya ikut bahagia sebagai orang yang membuatnya," katanya.

3. Dibuat Lebih Tinggi dari Rencana

Patung biawak Wonosobo yang berdiri saat ini dikerjakan dalam waktu sekitar 1,5 bulan. "Khusus untuk pembuatan patungnya sendiri sekitar satu minggu sudah selesai," kata Rejo Arianto.

Rejo juga enggan menyebut anggaran yang untuk membuat patung tersebut. "Mohon maaf tidak saya sebutkan berhubung dana yang dimandatkan ke saya itu cukup untuk lebih dari tiga meter. Saya bangun patung biawak itu menjadi tujuh meter tingginya," katanya.

4.  Dana BUMD

Ia menyampaikan dana untuk membuat patung biawak tersebut berasal dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Wonosobo. "Bukan dari dana desa seperti yang dikabarkan. Kalau disuruh mengerjakan dari dana desa saya tidak mau. Saya insyaallah sadar hukum dan pengin taat hukum," katanya.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |