Warga Rempang Gelar Halalbilhalal, Tegaskan Tolak Transmigrasi Lokal

6 hours ago 2

TEMPO.CO, Batam - Warga Pulau Rempang dari berbagai kampung menggelar acara halalbilhalal Lebaran 1446 Hijriah di Kampung Sembulang Pasir Merah, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Selasa 15 April 2025.

Selain memperkuat perjuangan, warga kembali menegaskan mereka menolak transmigrasi lokal. Acara itu dihadiri ratusan warga, baik itu laki-laki, ibu-ibu, para pemuda dan anak-anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Koordinator Umum Aliansi Masyarakat Rempang Galang Bersatu (AMAR-GB) Ishak mengawali sambutan. Ia menyampaikan ucapan terima kasih, mengajak saling memaafkan, saling menguatkan dan kompak berjuang untuk menjaga kampung. Tempat tinggal dan ruang hidup yang saat ini menghidupi semua masyarakat Pulau Rempang.

“Semoga halalbilhalal ini menjadi momentum untuk kita berjuang lebih kompak lagi. Kita bertahan menjaga ruang hidup kita di Pulau Rempang ini," kata warga Kampung Pasir Panjang itu.

Ishak menegaskan, halalbilhalal ini bentuk memperkuatkan perjuangan warga Rempang yang terdampak PSN Rempang Eco City. "Jadi kalau ada klaim masyarakat luar, kalau Rempang itu tidak ada, atau warganya sudah menerima relokasi itu semuanya tidak benar, kami bantah hari ini masyarakat Rempang masih solid," katanya.

Setelah itu, satu per satu warga yang mewakili kampung-kampung turut berorasi dalam rangka menolak PSN Rempang Eco City. "Kita harus tetap semangat, jangan sampai lengah, kapau lengah akan ada penyusup masuk kampung ini," kata Siti Hawa perempuan yang vokal mempertahankan kampungnya di Rempang.

Meskipun beberapa kali warga Rempang mendapatkan serangan, Nek Awe meminta warga harus tetap kuat dan semangat mempertahankan kampung. "Apalagi rencana transmigrasi lokal ini, jangan sampai lengah ini bahaye, bahaye kalau kita lengah,

Warga juga menghadirkan penceramah dalam kegiatan halalbihalal ini. Dalam kesempatan ini, hadir juga Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang, Ahmad Fauzi.

Fauzi mengatakan, acara ini momentum warga saling menguatkan. Pasalnya perjuangan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. "Warga Kampung Pasir Merah tidak mungkin bisa bertahan sendiri, jadi kalau ada kemarin-kemarin kita berbeda pendapat antarkampung, ini momentum saling memaafkan," katanya.

Menutup agenda halalbilhalal ini, warga menggelar orasi. Mereka ramai-ramai membentangkan spanduk, berisi pesan perjuangan mempertahankan kampung mereka di Pulau Rempang. Seruan tolak penggusuran, tolak transmigrasi lokal, dan tolak pembangunan yang merusak ruang hidup masyarakat, menggema.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |