Panitia SNPMB Ungkap Kecurangan UTBK, IPB Pastikan Sesuai Prosedur

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengungkap berbagai modus kejadian dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 pada konferensi pers, Selasa, 29 April 2025, yang disiarkan langsung melalui YouTube dan Instagram resmi SNPMB.

Kepala Kantor Manajemen Mutu (KMM) IPB University I Wayan Nurjaya memastikan pelaksanaan UTBK di kampus IPB University berjalan sesuai prosedur. Sebagai pihak yang bertugas sebagai koordinator monitoring dan evaluasi (monev), dia mengatakan KMM senantiasa melakukan pengawasan ketat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami memastikan pengawasan berjalan dengan baik, dengan tetap menjaga kenyamanan peserta,” ujar Nurjaya melalui keterangan tertulis, Rabu, 30 April 2025. “Fasilitas penunjang seperti ruang ujian, komputer, transportasi umum, dan informasi lokasi telah kami siapkan demi kenyamanan peserta.”

Ia juga menyebutkan bahwa KMM menggali informasi dari pengawas, peserta, dan orang tua sebagai bahan evaluasi yang dilaporkan ke panitia pusat.

Dalam konferensi pers 29 April, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Fauzan mengatakan dinamika UTBK tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena peningkatan standar layanan dan prosedur operasional. “Kami bahkan sudah memprediksi potensi kondisi sejak sebelum ujian melalui analisis data anomali,” ujarnya.

Fauzan menegaskan bahwa soal UTBK tidak mungkin bocor karena jumlah soal yang disiapkan melebihi jumlah sesi ujian. “Untuk 23 sesi, kami menyiapkan 23 set soal ditambah cadangan. Semua soal disimpan secara offline dan tidak terhubung ke internet,” katanya.

Beberapa jenis kejadian yang ditemukan di antaranya adalah upaya pengambilan soal dengan perangkat tersembunyi, penggunaan joki, pemalsuan dokumen, serta manipulasi data identitas peserta.

Panitia mendeteksi sebanyak 13 pusat UTBK di seluruh Indonesia terlibat dalam kasus ini, melibatkan sekitar 50 peserta dan jaringan joki lintas provinsi. Kecurangan terbanyak ditemukan pada peserta yang memilih program studi Fakultas Kedokteran.

Panitia SNPMB juga membuka kemungkinan untuk meninjau ulang kelulusan peserta tahun-tahun sebelumnya jika ditemukan indikasi kondisi, bahkan hingga mahasiswa yang sudah berada di semester dua atau empat. Panitia menegaskan akan terus mendokumentasikan temuan kondisi ini dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |