Mensos Tinjau Lahan Rumah Hadiah Negara untuk Naila

4 hours ago 1

INFO NASIONAL - Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul meninjau lahan yang akan digunakan untuk membangun rumah baru bagi keluarga calon siswa Sekolah Rakyat, Naila, dan para tetangganya yang termasuk keluarga miskin ekstrem di Untian, Salodong, Kota Makassar, pada Kamis, 8 Mei 2025.

Gus Ipul mengatakan, kunjungan ini menjadi bagian dari tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pemberdayaan warga miskin melalui penyediaan fasilitas dasar yang layak dan dukungan terhadap program Sekolah Rakyat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Naila ini tinggal di rumah yang sangat kecil dan kemudian menjadi atensi dari presiden. Naila-Naila inilah yang menjadi perjuangan kita ke depan untuk bisa mereka sekolah (di Sekolah Rakyat),” kata Gus Ipul.

Sosok Naila sebelumnya sempat disebut Prabowo Subianto saat menghadiri acara halalbihalal bersama Purnawirawan TNI AD dan Keluarga Besar TNI-Polri di Balai Kartini, Jakarta, pada Selasa, 6 Mei 2025 lalu. Saat itu, Prabowo Subianto sangat terharu lantaran Naila masih bisa tersenyum meski kondisi rumahnya sangat memprihatinkan.

Naila merupakan salah satu calon siswa Sekolah Rakyat yang berasal dari keluarga miskin. Ia tinggal bersama orang tuanya di rumah semi permanen berukuran 5x4 meter di Jalan Pandang 4, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Sang ayah, Syamsul, bekerja sebagai juru parkir dan buruh bangunan, sementara ibunya, Nurlia, berjualan di sekitar proyek perumahan Royal Spring.

Hasil asesmen tim Pendamping Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial mengungkap fakta tempat tinggal Naila berada di lahan milik orang lain dan tidak layak huni. Hal yang sama juga dialami oleh para tetangganya sehingga mereka juga direlokasi seperti keluarga Naila. Kondisi ini menjadi perhatian khusus dari Presiden Prabowo dan mendorong upaya relokasi ke lingkungan yang lebih layak.

Sebagai respons cepat, Pemerintah Kota Makassar menyiapkan lahan di kawasan Salodong. Lahan ini direncanakan untuk pembangunan 30 unit rumah layak huni yang dibangun secara bertahap. Kolaborasi antara pusat dan daerah ini memastikan bahwa kebutuhan dasar seperti tempat tinggal dapat segera dipenuhi bagi keluarga miskin.

Gus Ipul pun mengapresiasi Pemerintah Kota Makassar atas respons cepat dan dukungan terhadap berbagai program Kementerian Sosial. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial secara menyeluruh.

Ia menambahkan bahwa salah satu fokus utama kerja sama ini adalah menurunkan angka kemiskinan, sejalan dengan target pemerintah yakni kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2026 dan tingkat kemiskinan umum di bawah 5 persen pada 2029.

Untuk itu pemerintah telah meluncurkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan program sekolah rakyat untuk memutus mata rantai kemiskinan. Mereka yang berhak masuk Sekolah Rakyat adalah warga miskin yang mengacu pada DTSEN.

“Sekolah ini diperuntukkan bagi mereka yang dalam istilah statistik itu miskin dan miskin ekstrem. Desil 1, kalau di DTSEN. Presiden ingin keluarga yang berada di posisi paling bawah mendapatkan afirmasi, kebijakan-kebijakan khusus agar mereka bisa naik kelas lebih cepat,” ujarnya.

Gus Ipul menyebut tahap awal pembangunan Sekolah Rakyat telah dimulai tahun ini di 53 titik di seluruh Indonesia, termasuk Kota Makassar sebagai salah satu lokasi prioritas. Rumah yang disiapkan bagi keluarga calon siswa menjadi bagian dari pendekatan terpadu untuk memutus rantai kemiskinan secara sistemik.

Dengan intervensi yang menyasar pendidikan dan pemenuhan kebutuhan dasar, pemerintah berharap anak-anak seperti Naila tidak hanya bisa melanjutkan sekolah, tetapi juga tumbuh dalam lingkungan yang aman dan mendukung masa depan mereka. (*)

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |