Mengenal Basilika Santa Maria Maggiore, Tempat Peristirahatan Terakhir Paus Fransiskus

3 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus menyatakan keinginannya untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore pada 2023.

Seperti dilansir Al Jazeera pada Selasa 22 April 2025, basilika ini terletak di jantung Kota Roma. Gereja abad kelima ini sudah menjadi makam bagi tujuh paus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Paus terakhir yang dimakamkan di sana adalah Clement IX pada 1669, sedangkan Paus terakhir yang dimakamkan di luar Vatikan adalah Leo XIII pada 1903, yang tempat peristirahatan terakhirnya adalah Gereja Santo Yohanes Lateran, katedral uskup Roma.

Paus Fransiskus sangat taat pada pemujaan terhadap Perawan Maria. Ia selalu berdoa di Basilika Santa Maria Maggiore sebelum berangkat ke luar negeri dan setelah kembali. Baru-baru ini, ia berdoa kepada ikon Perawan Maria di dalam basilika pada 12 April, untuk menandai dimulainya Pekan Suci yang berpuncak pada Paskah.

Salah satu dari empat basilika kepausan di Roma, Santa Maria Maggiore menyimpan sisa-sisa peninggalan beberapa tokoh terkenal lainnya, seperti arsitek dan pematung Gian Lorenzo Bernini, yang merancang Lapangan Santo Petrus dan pilar-pilar di sekitarnya.

Bagian dalam Basilika Santa Maria Maggiore masih mirip dengan asal-usulnya. Bagian tengahnya dilapisi oleh 40 pilar ionik dan berisi mosaik yang indah.

Salah satu legenda mengaitkan basilika dengan Perawan Maria sejak awal mulanya.

Konon, ada pasangan Romawi kaya yang tidak memiliki anak dan ingin menyumbangkan harta benda mereka kepada Perawan Maria.

Maria menampakkan diri kepada mereka dalam sebuah penglihatan dan menyuruh mereka membangun gereja untuk menghormatinya, tempat sebuah mukjizat akan terjadi. Salju turun pada malam musim panas di bulan Agustus 352 di bukit tempat basilika itu berdiri sekarang.

Legenda lain menceritakan tentang Paus Liberius yang bermimpi tentang turunnya salju musim panas.

Namun, menurut Vatikan, tidak ada yang tersisa dari gereja asli itu. Pembangunan basilika saat ini dimulai sekitar tahun 432 di bawah Paus Sixtus III.

Basilika itu menyimpan beberapa relik terpenting gereja, termasuk ikon Perawan Maria yang menggendong bayi Yesus yang dikaitkan dengan Santo Lukas.

Basilika itu juga menyimpan potongan-potongan kayu yang diyakini berasal dari palungan Yesus. Situs web basilika itu mengatakan penelitian terkini telah menentukan tanggal kayu itu berasal dari periode kelahiran Yesus.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |