Indonesia Masuk Daftar 10 Negara Pengimpor Beras Terbesar di Dunia

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memproyeksikan impor beras Indonesia akan turun 3,9 juta ton menjadi 800.000 ton pada 2025, seiring dengan peningkatan produksi dalam negeri. Hal tersebut sebagaimana tercantum dalam Rice Outlook edisi April 2025 yang diterbitkan pada Senin, 14 April 2025.

“Stok akhir beras Indonesia pada tahun 2024/2025 dinaikkan paling banyak, naik 0,6 juta ton, menjadi hampir 5 juta ton karena panen yang lebih besar,” tulis USDA. Lantas, di mana sajakah negara pengimpor beras terbesar di dunia? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Daftar Negara Pengimpor Beras Terbesar di Dunia

Merujuk pada data World Integrated Trade Solution (WITS) Bank Dunia, berikut 10 negara yang paling banyak mengimpor beras pada 2023:

  • Indonesia: US$ 1,78 miliar atau sekitar 3,06 juta ton.
  • Arab Saudi: US$ 1,68 miliar atau sekitar 1,3 juta ton.
  • Filipina: US$ 1,63 miliar atau sekitar 1,4 juta ton.
  • Amerika Serikat: US$ 1,42 miliar atau sekitar 1,3 juta ton.
  • Cina: US$ 1,4 miliar atau sekitar 2,5 juta ton.
  • Vietnam: US$ 887 juta atau sekitar 967 ribu ton.
  • Malaysia: US$ 818 juta atau sekitar 1,4 juta ton.
  • Inggris: US$ 749 juta.
  • Jepang: US$ 743 juta atau sekitar 708 ribu ton.
  • Pantai Gading: US$ 722 juta atau sekitar 1,3 juta ton.

Tanggapan Mentan soal Proyeksi Penurunan Impor Beras

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan ada pihak di luar negeri yang ingin Indonesia selalu mengimpor beras. Menurut dia, pihak-pihak tersebut ingin RI tak mencapai cita-cita swasembada pangan, terutama dalam hal produksi komoditas strategis nasional berupa beras.  “Oh itu sudah pasti (ada negara-negara yang ingin Indonesia tetap impor beras). Sudah tidak ada satu pun negara di dunia menginginkan, khususnya eksportir, menginginkan Indonesia swasembada,” kata Amran ketika dijumpai di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional bersama 37 Penyuluh Pertanian secara virtual dan tatap muka di Jakarta, Sabtu, 26 April 2025, seperti dikutip dari Antara

Amran menyampaikan hal itu ketika diminta menanggapi pernyataan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, yang menyatakan ada lembaga di Amerika Serikat yang menyebut produksi beras nasional meningkat signifikan. Amran membenarkan dan mengaku telah memperoleh informasi tersebut melalui laporan USDA. “Kemarin yang kami dapat, lembaga Amerika Serikat, itu USDA, itu mengatakan bahwa produksi beras Indonesia melompat tinggi dan kata-katanya itu mengecewakan eksportir negara lain,” ucap Amran. 

Menurut dia, negara-negara eksportir beras ingin Indonesia tetap menjadi pasar impor, bukan menjadi negara yang mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Dia menilai peningkatan produksi beras Indonesia membuat beberapa negara kecewa, karena berkurangnya kesempatan ekspor mereka ke tanah air, yang selama ini menjadi salah satu tujuan utama. 

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |