TEMPO.CO, Jakarta - Penerbangan Ryanair antara Belgia dan Spanyol terpaksa dialihkan ke Limoges, Prancis, karena ibu hamil melahirkan bayinya di pesawat pada Kamis 8 Mei 2025. Kejadian tersebut berlangsung sekitar satu jam setelah pesawat lepas landas.
Penerbangan FR4797 dari Bandara South Charleroi Brussels Belgia berangkat sesuai jadwal pada pukul 13.30 waktu setempat menuju Bandara Castellon de la Plana di Spanyol. Satu jam setelah lepas landas di dalam pesawat Boeing 737-800 dengan registrasi EI-EFO seorang ibu hamil mulai melahirkan, seperti dikutip dari People, menurut laporan Bussiness Insider yang mengutip laman data dari layanan pelacakan penerbangan Flightradar24.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah mengumumkan keadaan darurat medis dan berkoordinasi dengan petugas kontrol lalu lintas udara, pilot mengalihkan penerbangan ke bandara terdekat yang memungkinkan yaitu Bandara Limoges-Bellegarde (LIG) di Prancis barat daya. Bandara ini termasuk tujuan rutin Ryanair tetapi tidak pada jalur awal penerbangan tersebut.
Sembilan puluh menit setelah pesawat melakukan pendaratan darurat di Prancis, pesawat itu kembali melanjutkan penerbangan menuju Spanyol. Karena mengalami penundaan yang tidak terduga, pesawat tersebut dilaporkan terlambat kurang dari dua jam dari jadwal ketika mendarat bandara tujuan di Castellón, Spanyol.
Sampai saati ini belum ada tanggapan dari Ryanair terkait peristiwa tersebut. Peristiwa persalinan ibu hamil di dalam pesawat bukanlah hal yang umum, namun bisa saja terjadi sesekali. Sebelumnya, seorang pramugari dan dua profesional medis di dalam pesawat Brussels Airlines membantu seorang wanita melahirkan seorang anak pada bulan Februari 2025.
“Sebagai anggota awak kabin, Anda dilatih untuk segalanya, bahkan pekerjaan — tetapi tidak ada yang mempersiapkan Anda untuk hal yang sebenarnya. Namun kami tetap tenang, bekerja sebagai tim, dan mengikuti prosedur kami," kata pramugari maskapai tersebut dalam sebuah pernyataan.
Seperti kebanyakan maskapai penerbangan terdapat aturan khusus untuk penumpang yang hamil. Seperti tercantum dalam website Ryanair, ibu hamil diperbolehkan naik pesawat hingga usia kehamilan 28 minggu. Saat kehamilan mencapai minggu ke-28, ibu hamil harus membawa surat keterangan dari dokter atau bidan yang menyatakan boleh naik pesawat.
Bahkan dengan formulir tersebut, ibu hamil tidak dapat terbang setelah minggu ke-36 kehamilannya. Sedangkan ibu hamil kembar tidak diperbolehkan terbang sama sekali setelah 32 minggu. Jika ragu dengan kondisi kehamilan untuk naik pesawat atau mengalami komplikasi saat hamil, silakan konsultasikan dengan dokter sebelum memesan tiket pesawat.
Sementara seorang perempuan perlu menunggu dua hari setelah melahirkan sebelum naik pesawat, dan waktu yang lebih lama jika menjalani operasi caesar. Kalau membawa bayi naik pesawat usahakan setidak beruisa delapan hari. Meskipun ada rumor bahwa seorang anak mendapat penerbangan gratis seumur hidup jika dilahirkan di pesawat, namun hal ini tidak sering terjadi.