Hotel di Korea Selatan Tawarkan Menginap seperti di Penjara

2 hours ago 2

Misi hotel ini adalah menawarkan kesempatan kepada orang-orang untuk merasakan hidup tanpa kebisingan dari kenyamanan sehari-hari.

24 April 2025 | 09.54 WIB

Prison Inside Me, hotel di Korea Selatan yang memberikan pengalaman bak di penjara. (www.happitory.org)

Prison Inside Me, hotel di Korea Selatan yang memberikan pengalaman bak di penjara. (www.happitory.org)

TEMPO.CO, Jakarta - Belanja atau liburan sudah jadi cara umum untuk mengatasi stres. Tapi orang Korea Selatan punya cara yang berbeda. Di sana ada sebuah hotel yang dirancang seperti penjara yang diminati orang-orang stres untuk bersantai.

Hotel bernama Prison Inside Me itu terletak di Hongcheon, sekitar 80 kilometer di timur laut Seoul. Hotel ini punya cara beda untuk membantu tamu mengatasi stres, bukan dengan perawatan spa biasa atau tempat tidur mewah yang bisa jadi tempat istirahat menenangkan. Mereka memaksa tamu untuk beristirahat, tanpa melakukan apa pun selain memulihkan diri di balik jeruji besi. Seperti gaya penjara sejati, "narapidana" menjalani masa tinggal mereka di sel kecil yang luasnya hanya 5 meter persegi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cara unik itu tampaknya berhasil karena hotel ini terbukti bisa bertahan lebih dari satu dekade. Didirikan oleh mantan pengacara, Kwon Yong-Seok, dan istrinya, misi hotel ini adalah menawarkan kesempatan kepada orang-orang untuk merasakan hidup tanpa kebisingan dari kenyamanan sehari-hari.

Biaya Menginap

Para tamu yang ingin menjadi narapidana harus membayar sekitar Rp 2,2 juta. Harga itu sebenarnya sudah bisa untuk menginap di hotel berbintang yang nyaman, tapi mereka memilih tidur di sel abu-abu dan tikar yang berfungsi sebagai alas. Meja kecil dan toilet tersedia di tempat tidur, dan ponsel dilarang sama sekali. Makanan akan disuguhkan melalui lubang di pintu, seperti di penjara dengan keamanan tinggi.

Setelah terkunci, para tamu tidak perlu melakukan apa pun selain melihat ke dalam dan disarankan untuk bermeditasi, menulis jurnal, dan menyelesaikan rutinitas yoga sederhana. 

Penduduk Gila Kerja

Penduduk Korea Selatan terkenal gila kerja. Negara ini menerapkan jam kerja terbanyak di benua Asia. Negara ini memiliki jam kerja terpanjang kedua di 35 negara Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), setelah Meksiko. Warga Korea Selatan diperkirakan bekerja 2.069 jam setahun, jauh lebih lama dari rata-rata 1.764 jam di antara negara-negara OECD.

Kwon Yong-seok menginvestasikan sekitar 2 miliar won Korea - sekitar Rp23,6 miliar - untuk membangun tempat ini pada 2013. Ia membuat hotel ini setelah menyadari bahwa waktu menyendiri yang intensif dalam waktu singkat dapat bermanfaat bagi kesehatan mental orang.

Kwon juga pernah mengalami 100 jam kerja seminggu. Ia mengaku tidak tahu bagaimana cara berhenti kerja. "Sepertinya saya tidak dapat mengendalikan hidup saya sendiri. Saya hanya berharap tempat ini menawarkan kesempatan bagi pengunjung untuk merenungkan diri mereka sendiri," kata dia, seperti dilansir Mirror.

Istri Kwon, Ji-hyang Noh, mengatakan bahwa mengurung diri dalam kurungan isolasi di hotel ini bukanlah penjara. "Penjara yang sebenarnya adalah dunia luar". Banyak tamu yang menggambarkan pengalaman menginap di hotel ini sebagai hidup tanpa gangguan, mirip biksu Buddha.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |