TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim bola voli putra Surabaya Samator sukses membungkam Palembang Bank SumselBabel dalam perebutan peringkat ketiga Proliga 2025 dengan skor 3-1 (25-23, 25-13, 21-25, 25-23) di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu 11 Mei 2025.
Salah satu pentolan Surabaya Samator Rama Fazza Fauzan mengungkapkan kunci kemenangan tim asuhan Rodolfo Sanchez. "Kami persiapkan mental, bagaimana caranya agar pada grand final ini, high perform tim bisa muncul, dan ternyata terjadi," kata Rama usai laga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jurus agar performa tim maksimal, kata Rama, para pemain tak merasa terbebani dengan target-target tertentu. Ia dan pelatih menyadari sepenuhnya, perebutan peringkat ketiga sama sengitnya dengan perebutan juara pertama. Tensi dan juga emosi antartim dipastikan sama-sama dalam kondisi puncak sehingga rentan menganggu konsentrasi. "Oleh sebab itu kami mencoba membuat semua jadi rileks, dan akhirnya mainnya enjoy banget, kita main sambil happy, tak ada beban macam-macam, meski tetap ada sedikit kesalahan," kata dia.
Ritme seperti itulah yang menjadi bekal bagi timnya untuk bisa meningkatkan kualitas dari individu maupun kerjasama kelompok pada tiap laga. Rama menuturkan, para pemain semakin menikmati pertandingan di set kedua yang krusial. Tetapi justru banyak poin yang didapat Surabaya Samator.
Pemain Surabaya Samator Rama Fazza Fauzan. Tempo/Pribadi Wicaksono
Disinggung apakah pelatih sengaja menginstruksikan bermain dengan sistem tiga block atau menempatkan tiga pemain sekaligus dekat jaring untuk menghalau serangan lawan, Rama tak menampik hal itu. "Kalau sistem tiga block sudah dari awal kami siapkan, karena Bank SumselBabel kan banyak main bola tinggi, jadi kami minimalisasi supaya tidak cetak poin," kata dia.
Manajer Surabaya Bhayangkara Samator Hadi Sampurno mengatakan target tim itu untuk musim depan adalah pembinaan jangka panjang. "Sebenarnya dilapisnya tim Proliga ini juga sudah ada tim lapis kedua yang akan kami siapkan pada Laga Livoli 2025 nanti," kata dia.