TEMPO.CO, Bandung - Kementerian Kebudayaan tengah merancang pemugaran situs megalitikum Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. Rencananya pemugaran itu akan dilakukan tahun ini menggunakan dana berskema public private partnership.
Menurut Menteri Kebudayaan Fadli Zon, tujuan pemugaran agar situs lebih terawat dengan kaidah atau kajian tertentu. Dia menunjuk seperti yang dilakukan terhadap Candi Borobudur dan Candi Prambanan. "Akan dicoba untuk dikembalikan seperti aslinya, tapi karena kita tidak punya blue print-nya ya tidak mungkin seratus persen seperti itu,” katanya di Bandung, Senin 28 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Fadli Zon, upaya pemugaran situs Gunung Padang bisa bertolak dari struktur yang ada. “Batu yang rebah bisa didirikan sesuai kajian arkeologinya seperti apa,” ujarnya sambil menambahkan riset lanjutan Situs Gunung Padang menjadi ranah Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).
Arkeolog dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Lutfi Yondri mengatakan belum tahu soal kelanjutan riset Gunung Padang tersebut. “Mungkin baru sebatas pembicaraan internal Kementerian Budaya dan Balai Pelestarian Kebudayaan Jawa Barat,” ujarnya, Senin 28 April 2025.
Sebelumnya Lutfi sudah mengirimkan hasil riset dari Lembaga Arkeologi Indonesia tentang Situs Gunung Padang ke Kementerian Kebudayaan pada Januari lalu. Pengiriman bahan riset itu untuk menjawab permintaan studi lanjutan situs Gunung Padang oleh kementerian itu sejak Desember 2024.
Teras bawah Situs Megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. Gunung Padang merupakan situs budaya dan sejarah Indonesia yang ditetapkan sebagai situs cagar budaya nasional pada tahun 2014. TEMPO/Prima Mulia
Dari sisi keilmuan, kata Lutfi, Gunung Padang bisa dilihat sebagai lingkungan fisik dan budaya sebagai situs arkeologi. Diterangkannya, situs itu dibangun oleh nenek moyang pada sebuah masa yang diteliti berdasarkan konstruksi yang ditemukan. Namun Lutfi menegaskan kalau dia termasuk yang kontra pada kesimpulan Situs Gunung Padang adalah bangunan piramida yang dibuat ribuan tahun silam.
Sementara peneliti dari BRIN yang juga pernah melakukan riset Gunung Padang, Danny Hilman Natawidjaja mengatakan tengah merencanakan pembuatan film dokumenter bersama divisi media Kementerian Kebudayaan. Mereka akan melakukan survei lanjutan sambil pengambilan gambar untuk film. “Tidak hanya di Gunung Padang tapi juga di Toba dan Sulawesi Tengah,” katanya, Selasa 29 April 2025.
Adapun rencana riset lanjutan situs Gunung Padang dari BRIN, dia juga mengatakan belum ada. “Tidak ada kabar dana.”