Dedi Mulyadi Disebut Gubernur Konten saat Rapat di Komisi II DPR

6 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud sempat menyebut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebagai gubernur konten dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI dan Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, 29 April 2025.

Peristiwa itu terjadi setelah Ketua Komisi II DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda mempersilakan Rudy memaparkan materinya terkait daerahnya. Rudy kemudian menyampaikan salam kepada Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk dan pejabat eselon I Kemendagri serta para kepala daerah. Kemudian, Rudy secara khusus memberi salam kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Terima kasih banyak Bu Wamen dan seluruh gubernur yang hadir hari ini. Kang Dedi, gubernur konten. Mantap nih Kang Dedi. Dan seluruh pejabat eselon I Kemendagri yang hadir, bupati, wali kota via Zoom,” kata Rudy Mas’ud sembari tersenyum.

Setelah memberikan pemaparan, Rifqinizamy kemudian memberikan waktu kepada Dedi Mulyadi. Dedi pun memaparkan materinya tentang kondisi Jawa Barat. Pada bagian penutup, Dedi membalas julukan gubernur konten dari Rudy. 

“Alhamdulillah dari konten yang saya miliki itu bisa menurunkan belanja rutin iklan. Biasanya iklan di Pemprov Jabar kerja sama medianya Rp 50 miliar. Sekarang cukup Rp 3 miliar tetapi viral terus,” kata Dedi disambut tepuk tangan. 

Dedi Mulyadi memang kerap kali membuat konten di YouTube maupun media sosial Instagram-nya ihwal urusan di Jawa Barat. Teranyar adalah video dialog dirinya dengan remaja dalam kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Video Dedi Mulyadi bersama remaja yang disorot itu berjudul “Ini Penjelasan KDM pada Remaja yang Kecewa Rumahnya Dibongkar”. Dalam video tersebut, Dedi Mulyadi berdebat dengan seorang remaja yang protes pada larangan kegiatan wisuda sekolah. Di sisi lain, keluarga remaja itu ternyata memiliki rumah di bantaran kali yang baru digusur oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi.

Namun warganet menyebut video tersebut rekayasa atau setingan setelah beredar informasi bahwa remaja perempuan tersebut adalah aktris sinetron dan talent iklan. 

“Saya mah enggak berprasangka buruk, saya berprasangka baik. Anaknya itu pinter, dan anaknya itu berani. Sehingga mau menyampaikan di depan gubernur. Tetapi tugas gubernur adalah mengarahkan agar argumentasinya memiliki dasar hukum yang kuat,” kata Dedi di Bandung, Senin, 28 April 2025.

Dedi juga enggan menanggapi latar belakang remaja tersebut. Ia hanya menanggapi pendapat remaja tersebut yang menolak kebijakannya soal larangan penyelenggaraan wisuda bagi TK, SD, SMP dan SMA.

Dedi pun menyatakan tidak akan mengubah keputusannya mengenai pelarangan wisuda dan kegiatan perpisahan di luar sekolah. “Sudah jelas TK, SD, SMP, SMA tidak boleh ada wisuda, sudah. Kenaikan kelas, kenaikan kelas. Kelulusan, kelulusan,” kata Dedi Mulyadi.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |