Cerita Miley Cyrus Soal Soundtrack Film Avatar: Fire and Ash, Ada Pengalaman Pribadi Penuh Luka

3 hours ago 18

CANTIKA.COM, JakartaDi balik laguDream As One” yang dinyanyikan Miley Cyrus dan menjadi soundtrack film Avatar: Fire and Ash, ternyata ada pengalaman pribadi penuh luka. Ya, Miley mengolah pengalaman pribadinya yang penuh luka menjadi karya bermakna dari kisah kehilangan rumahnya akibat kebakaran hutan di Malibu. Kisah tersebut pun disebut menjadi titik awal lahirnya lagu tersebut, yang kini hadir lebih dari sekadar soundtrack film epik, tetapi juga refleksi personalnya tentang kehilangan, ketangguhan, persatuan, dan cinta.

Keterlibatan Miley Cyrus dalam proyek ini pertama kali diumumkan melalui unggahan media sosial, seperti dilaporkan NME pada 23 Oktober 2025. Ia bekerja bersama Mark Ronson dan Andrew Wyatt untuk menciptakan lagu tersebut. Dalam pernyataannya, Cyrus mengungkap rasa terima kasih kepada James Cameron yang memberinya ruang untuk mengubah pengalaman traumatis menjadiobatmelalui musik.

Dalam wawancara dengan Entertainment Weekly yang dirilis pada 25 Desember 2025, Cyrus bercerita lebih dalam mengenai proses emosional di balik laguDream As One”, yang mulai diperdengarkan kepada publik sejak penayangan perdana Avatar: Fire and Ash pada 19 Desember lalu. Alih-alih meminta lagu megah khas film aksi berskala besar, James Cameron justru menginginkan sesuatu yang lebih intim dan emosional. Permintaan tersebut sejalan dengan kekuatan Cyrus sebagai penulis lagu yang kerap menjadikan pengalaman hidup sebagai narasi musikal.

Lirik Lagu yang Jujur

Meski sempat terkejut, Cyrus memilih pendekatan yang sangat personal dalam menulis lagu ini. Ia menyebut lirik “Dream As One” lahir layaknya catatan harian, yang jujur dan apa adanya. “Yang paling kubawa ke lagu ini adalah penceritaan yang autentik. Itulah jati diriku,” ujar Cyrus.

Ia juga mengapresiasi peran Andrew Wyatt dalam membangun melodi lagu. Menurutnya, sentuhan Wyatt memberi nuansa klasik yang mengingatkan pada film-film Disney. “Ada sisi teatrikal yang mungkin tidak akan muncul dalam lagu pop biasa,” katanya. Proses kreatifnya pun tidak selalu berjalan mulus, Miley mengaku kerap mengubah ide-ide yang sudah disusun sebelumnya saat masuk ke studio. Perspektifnya sebagai perempuan pun disebutnya menjadi elemen penting dalam membentuk ulang lagu tersebut.

Salah satu lirik paling kuat dalam lagu ini, “We are diamonds in the dark”, terinspirasi langsung dari pengalaman nyata Miley, di mana ia menemukan cincin berlian di antara abu sisa kebakaran rumahnya. “Itu benar-benar terjadi pada saya. Saya menemukan berlian di tengah kegelapan,” ungkapnya. Tema api dan abu pun bukan sekadar simbol, melainkan gambaran literal tentang kehilangan, membangun kembali hidup dari nol, serta ketahanan untuk terus melangkah, layaknya burung Phoenix yang bangkit dari abu.

Cyrus juga menekankan pesan kebersamaan dalam proses pemulihan. Menurutnya, penting untuk tidak menghadapi masa sulit seorang diri dan berani meminta bantuan. Semangat inilah yang kemudian selaras dengan tema besar Avatar: Fire and Ash tentang persatuan.

Kolaborasi dengan James Cameron berlangsung intens meski terpisah jarak. Cyrus dan Cameron kerap berbincang melalui sambungan telepon saat sang sutradara berada di Selandia Baru. “Awalnya saya pikir hanya akan menelepon dua menit, ternyata kami berbicara hampir dua jam,” katanya sambil tertawa. Sejak awal, Cameron menunjukkan respons yang sangat positif terhadap lagu tersebut. “Dia langsung menyukainya, dan itu membuat saya merasa sangat bahagia,” tutup Cyrus.

Pilihan Editor: Dari Sabrina Carpenter sampai BIGBANG, Intip Line Up Coachella 2026 yang Bertabur BIntang!

MARVELA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |