Antisipasi Jemaah Haji Saat Kasus ISPA Melonjak

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengingatkan jemaah haji asal Indonesia untuk lebih waspada terhadap ancaman Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Berdasarkan data hingga Senin, 19 Mei 2025, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang beroperasi di wilayah Makkah dan Madinah telah menangani sebanyak 7.957 kasus ISPA selama penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mohammad Imran, lonjakan kasus ISPA ini disebabkan oleh dua faktor utama: padatnya aktivitas jemaah di area-area krusial seperti tempat thawaf, sa’i, dan terminal bus, serta cuaca ekstrem di Mekah yang mencapai suhu antara 42 hingga 46 derajat Celcius.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Situasi ini menjadi faktor risiko utama penularan penyakit ISPA,” ujar Imran dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 20 Mei 2025.

Batasi Aktivitas Fisik dan Umrah Sunah

Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Agama, Akhmad Fauzin, mengimbau para jemaah haji untuk aktif mengikuti bimbingan manasik yang diselenggarakan di hotel tempat mereka menginap. Ia menegaskan bahwa manasik bukan sekadar pengulangan materi, melainkan merupakan bekal krusial agar ibadah haji dapat dijalankan secara tepat dan sesuai tuntunan.

“Jangan terlalu banyak menguras tenaga untuk kegiatan tambahan, seperti ziarah ke luar kota atau umrah sunah berulang. Simpan energi untuk wukuf di Arafah dan rangkaian ibadah lainnya yang lebih utama,” kata dia.

Fauzin juga mengingatkan bahwa suhu Mekah diperkirakan mencapai antara 45 hingga 50 derajat Celsius saat puncak pelaksanaan haji. Oleh karena itu, ia menyarankan agar jemaah mempertimbangkan untuk melaksanakan salat fardu di masjid hotel jika kondisi fisik tidak memungkinkan untuk berjalan jauh ke Masjidil Haram. 

Ia pun mengajak keluarga jemaah di Indonesia agar turut mengingatkan orang tua atau kerabat mereka yang sedang berhaji untuk tidak memaksakan diri, terutama bagi jemaah lansia.

Memakai Masker di Luar Ruangan

Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. Mohammad Imran, MKM, menyebutkan bahwa lonjakan kasus ISPA di kalangan jemaah disebabkan oleh dua faktor utama, yakni kepadatan di area vital seperti Thawaf, Sa’i, dan terminal bus, serta cuaca panas ekstrem di Mekah yang berkisar antara 42 hingga 46 derajat Celsius.

Sebagai upaya pencegahan, Kementerian Kesehatan menganjurkan agar jemaah rutin mengonsumsi air putih atau air zamzam, minimal 200 ml setiap jam atau setidaknya 2 liter per hari. Selain itu, penggunaan masker saat berada di luar hotel atau di tempat yang ramai sangat disarankan, khususnya bagi jemaah yang mengalami gejala seperti batuk, flu, atau pilek, karena masker efektif menyaring debu dan virus penyebab gangguan pernapasan.

“Bila ada keluhan dan masalah kesehatan, segera menghubungi petugas kesehatan di kloter dan memeriksakan diri di pos kesehatan yang tersedia,” kata Imran, dikutip dari laman Kemenkes, Rabu, 21 Mei.

Pastikan Vaksinasi Sebelum Berangkat

Dikutip dari Antara, 19 April 2025, Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof. Tjandra Yoga Aditama, juga mengingatkan para jemaah haji dan umrah, termasuk dari Jakarta, untuk mewaspadai risiko ISPA sebagai salah satu bentuk infeksi paru yang umum terjadi dalam situasi seperti ini. 

Ia menekankan pentingnya langkah pencegahan mandiri, seperti menjaga pola hidup sehat, rutin memakai masker saat di luar ruangan, dan memastikan telah menerima vaksinasi yang dianjurkan sebelum keberangkatan.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, Adib, menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung kelancaran pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 sesuai dengan arahan dari Kementerian Agama dan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

Tips Mencegah Penyakit ISPA

Untuk mencegah penularan ISPA di tengah situasi tersebut, jemaah dianjurkan menerapkan sejumlah langkah pencegahan, antara lain:

- Mencuci tangan secara rutin dengan sabun, terutama setelah beraktivitas di luar ruang atau menyentuh permukaan umum, guna mengurangi risiko tertular virus dan bakteri.

- Menghindari kebiasaan merokok, karena dapat melemahkan sistem pernapasan dan memperbesar kemungkinan terkena infeksi.

- Mengurangi kontak tangan dengan wajah, terutama area mulut dan hidung, yang menjadi pintu masuk utama patogen penyebab ISPA.

- Mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti buah dan sayuran, yang mendukung sistem imun tubuh.

- Menambah asupan vitamin, khususnya vitamin C dan D, untuk menjaga daya tahan tubuh tetap optimal selama ibadah haji.

Langkah-langkah ini menjadi penting dalam menjaga kesehatan para jemaah di tengah kepadatan dan tantangan fisik yang dihadapi selama menjalankan ibadah haji.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |