Alfamart Bagi Dividen Rp 1,4 Triliun, Optimis Industri Ritel Terus Berkembang

3 hours ago 3

INFO BISNIS – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart memutuskan untuk membagikan dividen Rp 1,4 Triliun kepada para pemegang sahamnya. Keputusan ini diambil setelah perusahaan dengan kode emiten AMRT ini melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Kantor Pusat Alfa, Tangerang, Kamis, 22 Mei 2025.

“Kita telah putuskan, payout ratio-nya 45 persen, dividen per saham Rp 34,11 dengan total dividen Rp 1,4 Triliun,” kata President Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Anggara Hans Prawira yang didampingi Tomin Widian, Finance Director; Solihin, Corporate Affairs Director; dan Soeng Peter Suryadi, Franchise & Investor Relation Director.

Menurut dia, nilai dividen kali ini tertinggi dalam lima tahun terakhir. Setiap tahun, lanjut dia, jumlah dividen final yang dibagikan Alfamart mengalami peningkatan. Di tahun buku 2023 misalnya, Alfamart berhasil membagikan dividen final Rp 1,19 Triliun dengan laba bersih Rp 3,4 Triliun.

Financial Director sekaligus Corporate Secretary PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Tomin Widian mencatat, terdapat peningkatan pendapatan sebesar 10,55 persen pada 2024. Adapun total pendapatan mencapai Rp 118,23 Triliun.

Sementara itu, peningkatan juga diperoleh dari sisi laba bruto perseroan sebesar 9,97 persen mencapai Rp 25,37 Triliun. Seiring dengan peningkatan penjualan dan penambahan jumlah gerai, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Perseroan menunjukkan nilai positif yakni Rp 3,15 Triliun.

Tomin menuturkan, meskipun sempat terdapat penutupan 400 gerai pada 2024, tetapi perseroan berhasil menambah 1.033 gerai baru Alfamart. Jumlah itu melampaui target ekspansi 1.000 gerai yang telah ditetapkan sebelumnya. Di awal tahun ini, pada Kuartal I tahun 2025, Alfamart yang tutup gerai sebanyak lima dari 109 gerai yang tutup secara grup (Alfamart dan anak perusahaan -red). “Meskipun ada penutupan gerai, tetapi kita juga tetap targetkan akan ada penambahan 1.000 gerai di tahun ini.”

Soeng Peter Suryadi, Franchise & Investor Relation Director, mengatakan, terdapat beberapa hal yang membuat gerai ditutup. Hal ini antara lain dikarenakan upah minimum provinsi dan sewa yang tinggi. “Sebagian tempat itu kita sewa. Tetapi landlord tidak menyewakan kembali. Jadi penutupan gerai itu bukan karena performance tidak bagus tetapi harga sewa tinggi sehingga kita memilih untuk pindah ke tempat lain.”

Sedangkan untuk wilayah baru, lanjut dia, meskipun performance tidak bagus selama enam bulan berturut, tetapi gerai tidak akan ditutup. Hal ini dikarenakan manajemen paham, masih butuh waktu bagi gerai di wilayah baru untuk meningkatkan performance.

Saat ini, kata Peter, ruang untuk bertumbuh di luar Pulau Jawa cukup besar. Banyak toko Alfamart yang beralih dari Jabodetabek ke luar Jabodetabek dan luar Pulau Jawa. “Kita lebih cepat masuk ke luar pulau, daya belinya juga tinggi.” Apalagi, lanjut dia, saat ini sudah terbantu infrastruktur yang baik di luar Pulau Jawa. “Ke depan, porsi untuk pulau akan bertambah.”

Terkait frenchise, Peter mengakui, minat masyarakat masih cukup tinggi dalam lima tahun terakhir. Hampir semua wilayah, baik di Jabodetabek dan luar Pulau Jawa, minat masyarakat menggandeng Alfamart untuk usaha masih besar. “Terutama dari luar Pulau Jawa, minatnya cukup tinggi.”

Memasuki tahun 2025, Perseroan optimistis terhadap prospek industri ritel yang terus berkembang, didukung oleh pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil serta meningkatnya daya beli masyarakat. Prospek industri ritel di Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan dengan estimasi pertumbuhan mencapai 5 persen. Hal ini didukung oleh kolaborasi antara ritel modern dan toko tradisional, dan program-program pemerintah yang berfokus pada pemulihan sektor UMKM.

Perseroan akan terus mengembangkan layanan berbasis teknologi, termasuk peningkatan platform digital dan aplikasi mobile guna memperluas jangkauan serta memberikan kemudahan transaksi bagi pelanggan. Dengan mengintegrasikan pertumbuhan usaha dan prinsip keberlanjutan, perseroan yakin dapat terus memberikan nilai tambah bagi pelanggan, mitra, dan seluruh pemangku kepentingan, sekaligus memperkokoh peranannya sebagai pelaku utama dalam industri ritel modern di Indonesia.

Perseroan terus memperkuat komitmennya terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan ke dalam operasional dan strategi bisnisnya. Dalam aspek lingkungan perseroan mendukung efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon, Perseroan dan Entitas Anak tertentu memanfaatkan energi terbarukan yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya(PLTS) untuk mendukung aktivitas operasional di 38 kantor cabang dan gudang serta 5 gerai.

Perseroan juga memanfaatkan penggunaan motor listrik (Electric Motor Vehicle) untuk operasional di beberapa gerainya. Di bidang sosial, perseroan terus memperluas cakupan program Kampung Alfamart, yang kini telah hadir di delapan lokasi. Program ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar melalui pelatihan kewirausahaan, pendampingan usaha mikro, serta peningkatan akses terhadap peluang ekonomi yang lebih inklusif. Perseroan berkontribusi dalam upaya penurunan angka stunting dengan menyelenggarakan program posyandu dan pembagian lebih dari 100.000 telur bagi anak-anak. (*)

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |