Anak Wakil Direktur CIA Julianne Gallina tewas saat bertempur membela Rusia dalam perang melawan Ukraina.
26 April 2025 | 12.19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Putra Wakil Direktur CIA Julianne Gallina tewas saat bertempur bersama pasukan Rusia di Ukraina tahun lalu. Laporan ihwal tewasnya pria bernama Michael Alexander Gloss, 21 tahun ini pertama kali dilaporkan oleh media berita investigasi IStories yang dikutip oleh The Moscow Times, pada Jumat, 25 April 2025, berdasarkan data yang bocor dari pusat perekrutan militer Moskow.
Gloss meninggal pada tanggal 4 April 2024, menurut berita kematian yang diunggah oleh rumah duka di Fairfax, Virginia. IStories melaporkan bahwa pihak berwenang Rusia memberi tahu keluarganya tentang kematiannya pada Oktober. Ia telah dibawa dan dimakamkan di kota kelahirannya pada Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Obituari tersebut tidak menyebutkan lokasi dinas militer Gloss. Ia disebut terbunuh secara tragis di Eropa Timur.
Gallina diangkat sebagai wakil direktur CIA untuk inovasi digital pada Februari 2024. Ayah Gloss, Larry Gloss, seorang veteran Angkatan Laut AS, menjadi presiden sebuah firma perangkat lunak yang berfokus pada keamanan pada Mei 2024.
Menurut IStories, Gloss sebelumnya adalah seorang aktivis iklim yang meninggalkan sekolah untuk bepergian. Ia bergabung dengan kelompok kontra-budaya Rainbow Family di Turki dan Italia serta mendukung gerakan pro-Palestina. Ia tiba di Rusia pada Agustus 2023 setelah memperoleh visa di Turki dan mendaftar di pusat perekrutan kontrak militer di Moskow bulan berikutnya.
Gloss menjalani pelatihan singkat bersama tentara bayaran Nepal sebelum dikerahkan ke pangkalan penerjun payung di Ryazan. Ia dilaporkan ditugaskan ke unit penyerangan yang dikirim ke Ukraina timur pada Desember 2023 dan terakhir kali muncul secara daring pada pertengahan Maret, beberapa minggu sebelum ia terbunuh dalam operasi ofensif di dekat Soledar di wilayah Donetsk.
NBC News memberitakan bahwa sebelum tiba di Rusia pada 13 Agustus 2023, Gloss berkeliling Eropa. Pada biodatanya di halaman Vkontakte, ia menulis: "Saya kabur dari rumah (dan) keliling dunia. Saya benci fasisme."
Gloss Dikenal Sebagai Aktivis Lingkungan dan Perdamaian
Gloss mempelajari Ekologi Manusia di Middlebury College di Vermont dan digambarkan sebagai aktivis lingkungan, pendukung hak-hak perempuan, dan anti-fasis. Ia membuat postingan Instagram dengan grafiti anti-fasis pada bulan Maret 2023, dengan tagar "akhiri perang Ukraina ."
Gloss terdaftar di Resimen Lintas Udara Ryazan ke-137 Rusia, menurut penyelidikan, yang menemukan beberapa gambar dan video mengenai proses perekrutannya, serta percakapan dengan beberapa rekan rekrutannya. Seorang tentara Rusia yang bertugas bersamanya mengatakan bahwa dia adalah pendukung setia dan mencintai Rusia. Pada 4 April 2024, ia terbunuh. Kemungkinan ia tewas selama serangan Rusia di dekat Bakhmut.
Gloss memberi tahu keluarganya bahwa dia bekerja di Rusia untuk mendapatkan paspor Rusia dan menabung untuk perjalanan ke Afrika. Ia adalah salah satu dari lebih dari 1.500 warga negara asing dari 48 negara yang terdaftar dalam basis data rekrutmen yang bocor sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.
Teman-temannya mengatakan kepada IStories bahwa ia berharap untuk memperoleh kewarganegaraan Rusia dan menarik investor untuk proyek lingkungan. Beberapa teman lainnya mengatakan Gloss sebenarnya tidak pernah berniat untuk berperang, sementara yang lain percaya ia mungkin telah dipengaruhi oleh teori konspirasi. “Beliau ingin dunia menjadi tempat yang lebih baik, lebih adil, damai, dan harmonis dengan alam,” tulis teman-temannya dalam obituari mengenang Gloss.
Pilihan editor: Inggris Dilaporkan akan Batalkan Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Ukraina
