Alasan Menteri Kesehatan Setuju Uji Coba Vaksin Bill Gates

3 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kembali menjelaskan pertimbangan pemerintah sehingga menyetujui vaksin tuberkolosis (TBC) yang didanai oleh yayasan milik konglomerat Bill Gates diuji klinik di Indonesia. Ia mengungkapkan beberapa pertimbangan tersebut, di antaranya karena Indonesia termasuk negara dengan jumlah penderita TBC terbanyak kedua di dunia.

Jumlah penderita TBC di Indonesia saat ini sebanyak 1,06 juta orang. Indonesia hanya kalah dari India yang berada di urutan pertama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertimbangan lain, kata Budi, Indonesia mengikuti uji klinik vaksin Bill Gates untuk mengetahui terlebih dahulu kecocokannya dengan masyarakat Indonesia. Sebab keampuhan vaksin biasanya bergantung juga dengan genetik masyarakat sebagai penerima vaksin. 

Di samping itu, Indonesia bisa mendapatkan akses teknologi ketika ikut terlibat dalam uji klinik vaksin TBC tersebut. Sejumlah ilmuwan Indonesia yang berasal dari Universitas Padjadjaran dan Universitas Indonesia ikut bergabung dalam uji klinik ini. 

Terakhir, kata dia, Indonesia dapat menjadi tempat produksi setelah vaksin tersebut resmi diproduksi secara massal dan digunakan. "Itu kenapa kami melobi untuk memastikan Indonesia masuk menjadi clinical trial," kata Budi saat rapat kerja bersama Komisi bidang Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat di Senayan, Jakarta, Rabu, 14 Mei 2025. .

Uji klinik vaksin TBC Bill Gates di Indonesia diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto saat Gates berkunjung ke Tanah Air, Kamis, 7 Mei lalu. Prabowo mengatakan vaksin Bill Gates akan diuji klinik di Indonesia.

Prabowo juga mengatakan Gates sudah memberikan dana hibah ke Indonesia mencapai Rp 2,5 triliun. Gates juga bersedia membantu program makan bergizi gratis --program utama pemerintahan Prabowo untuk memberi makan gratis kepada siswa.

Vaksin TBC yang didanai oleh yayasan Bill Gates itu diberi nama M72. Vaksin ini sudah memasuki uji klinik fase ketiga. Lima negara menjadi lokasi uji klinik fase ketiga ini, termasuk Indonesia. Total partisipan uji klinik ini mencapai 20 ribu orang di lima negara tersebut. Sedangkan partisipan uji klinik di Indonesia sebanyak 2.095 orang.

Uji klinik tahap ketiga ini sudah berlangsung sejak awal September 2024 hingga akhir April lalu. Uji klinik ini dilakukan di lima institusi pendidikan kesehatan di Indonesia. Uji klinik fase ketiga ini diharapkan akan rampung pada akhir 2028.

“Sehingga 2029 bisa produksi massal dan bisa mulai disuntikkan ke masyarakat seperti (vaksin) Covid-19," kata Budi Gunadi Sadikin.

Ia mengatakan tujuan kerja sama antara pemerintah Indonesia dalam riset vaksin TBC tersebut adalah untuk mewujudkan generasi Indonesia yang bersih dari TBC. Tuberkulosis, kata dia, merupakan penyakit mematikan yang mayoritas diidap oleh masyarakat miskin dari negara berkembang.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |