TEMPO.CO, Jakarta - Band rock asal Jakarta, The Brandals, ambil bagian dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang digelar di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 1 Mei 2025. Acara ini merupakan bagian dari aksi massa yang digalang oleh Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK), dan dihadiri oleh ribuan buruh, mahasiswa, serta masyarakat yang menuntut pemenuhan hak-hak pekerja.
Dikutip dari Antara, Sekitar pukul 11.00 , The Brandals naik ke atas sebuah truk yang dijadikan panggung, membawakan lagu-lagu andalan mereka seperti “Jari Kasar”, “24.00 Lewat”, dan “Awas Polizei!”.
Penampilan penuh energi ini berhasil membangkitkan semangat para peserta aksi, yang terlihat bergoyang mengikuti musik hingga menyalakan flare, menambah semarak di tengah suasana demonstrasi yang padat di depan gedung wakil rakyat. Lantas, bagaimana profil The Brandals Band?
Profil The Brandals
The Brandals merupakan salah satu band indie rock paling berpengaruh di Indonesia, yang dikenal karena gaya musiknya yang penuh semangat dan energi tinggi. Band ini dibentuk pada Desember 2001 di Jakarta oleh Rully Annash (drum), Bayu Indrasoewarman (gitar), dan Edo Walad (vokal). Awalnya mereka tampil dengan nama The Motives sebelum akhirnya dikenal sebagai The Brandals. Formasi ini kemudian dilengkapi oleh Tony Dwi Setiaji (gitar) dan Dody Widyono (bass).
Pada 2005 dirilis album ke-2 Audio Imperialist yang sukses memberi sorotan skala nasional lewat single seperti 24:00 Lewat. Memasuki 2007 setelah perilisan album Brandalisme sayangnya Bayu & Doddy memilih keluar untuk fokus kepada keluarga dan pekerjaan. Gitaris PM Mulyadi dan basis Radit Syaharzam bergabung membawa penyegaran sekaligus perubahan konsep musik menjadi lebih eksperimental dan visionaris yang disajikan dalam album DGNR8 (2011).
Musik mereka banyak dipengaruhi oleh genre punk rock, blues, serta rock and roll, dengan inspirasi dari nama-nama besar seperti The Clash, Jimi Hendrix, dan Sex Pistols. Album debut mereka yang berjudul The Brandals dirilis pada 2003 dan mendapat apresiasi tinggi, bahkan dinobatkan sebagai salah satu dari 150 album terbaik sepanjang masa oleh Rolling Stone Indonesia. Setelah itu, mereka merilis sejumlah album lainnya, seperti Audio Imperialist (2005), Brandalisme (2007), DGNR8 (2011), dan Era Agressor (2021).
Band ini dikenal lewat lagu-lagu yang sarat kritik sosial, seperti “Retorika”, “The Truth Is Coming Out”, “Belum Padam”, “Preambule”, dan “Tanda Tanya”. Perjalanan mereka tidak selalu mulus. Berbagai tantangan seperti pergantian anggota, konflik internal, hingga kepergian sang drummer Rully Annash pada 2015 sempat mengguncang band ini. Firman Zaenudin menggantikan posisi Rully, namun ia mengundurkan diri pada 2023, yang mendorong The Brandals untuk membuka audisi drummer baru.
Akhirnya, pada Januari 2025, mereka mengumumkan Ghani Noor Putra sebagai drummer terbaru. Ghani, lulusan sekolah drum Gilang Ramadhan dan mantan personel band Cold Skin, memiliki pengalaman internasional, termasuk tur ke Jepang dan Malaysia.
Walau sempat vakum pada 2014, The Brandals tetap menjaga misi mereka sebagai cermin masyarakat urban lewat lirik-lirik tajam dan penampilan panggung yang eksplosif. Dengan formasi baru dan semangat yang diperbarui, mereka kini tengah menyiapkan karya baru dan siap kembali mewarnai industri musik Indonesia bersama Ghani di posisi drum.
Pilihan Editor: 3 Film Musik Dokumenter di Bioskop Online Perjalanan Musisi Ternama Indonesia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini