TEMPO.CO, Jakarta - Raja Salman dari Arab Saudi mengundang 1.000 orang warga Palestina keluarga korban serangan Israel untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. Dilansir dari Saudi Gazette, program ini merupakan bagian dari rutin Kerajaan Arab Saudi.
Menteri Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan dan Pengawas Umum program Sheikh Abdullatif Al-Sheikh menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Raja dan Putra Mahkota dan Perdana Menteri Mohammed bin Salman atas undangan tersebut. Dia mengatakan undangan itu itu mencerminkan perhatian Ara Saudi untuk mendukung warga Palestina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Al-Sheikh menekankan bahwa inisiatif ini merupakan perluasan dari upaya kepemimpinan untuk memfasilitasi pelaksanaan ritual haji bagi orang-orang Palestina. Ia mengatakan semua biaya akan ditanggung oleh pemerintah Arab Saudi selama mereka tinggal di Mekkah dan Madinah.
Tahun lalu, Raja Salman mengundang 1.000 peziarah dari 66 negara untuk melakukan umrah. Ini adalah bagian dari Program Penjaga Dua Masjid Suci untuk Haji, Umrah, dan Kunjungan. Para peziarah ditampung dalam empat kelompok selama yang berakhir pada Juni 2025.
Menjelang puncak ibadah haji pada pekan pertama Juni 2025, jemaah haji dihimbau agar mengurangi aktifitas fisik seperti ziarah ke luar kota. Kementerian Agama mengimbau para jemaah mengikuti manasik haji di hotel pemondokan untuk mempersiapkan fisik.
"Kami mengimbau jemaah bisa mengurangi aktivitas fisik yang berat seperti ziarah ke luar kota perhajian atau umrah sunah berulang-ulang," ujar Kepala Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Agama Akhmad Fauzin di Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025 dilansir dari Antara.Pilihan editor: Top 3 Dunia: Kerja Sama Indonesia-Serbia hingga Bantuan Masuk Gaza