Premanisme dan Parkir Liar Masih Merajalela di Tanah Abang

5 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Premanisme dan parkir liar di kawasan Pasar Tanah Abang rupanya tak hilang. Padahal, kepolisian sedang melakukan Operasi Brantas Jaya 2025 sebagai upaya mengentaskan masalah premanisme.

Pantauan Tempo, Kamis, 15 Mei 2025 sekitar pukul 13.14 WIB, beberapa orang terlihat dengan berani di tengah jalan mengadang truk sambil menadah tangan. Dengan jalan rada sempoyongan, mereka memintai uang dari pengemudi truk yang lewat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara di Jalan Kebon Jati, sejumlah kendaraan terparkir di pinggir jalan. Tepatnya di pecahan jalan menuju Jalan Jembatan Tinggi.

Beberapa orang bersiaga di sekitaran trotoar. Mobil yang melalui jalan itu ditawari parkir. Jika ada yang tertarik, terjadi transaksional di awal. Setelah itu kelompok orang itu pergi meninggalkan kendaraan terparkir. Tak ada yang secara terang-terangan menjaga mobil-mobil itu. Selain mobil, parkir liar motor juga terlihat di pinggir jalan. 

Tempo mencoba memintai keterangan dari sejumlah pedagang di sekitar. Namun, tak ada satupun pedagang yang berani mengomentari aksi premanisme di pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara itu.

Polri sedang menggelar operasi serentak bersama seluruh jajaran Polda dan Polres tentang penanganan praktik premanisme. Hal itu tertuang dalam surat telegram Nomor: STR/1081/IV/OPS.1.3/2025. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan operasi ini menyasar praktik premanisme yang dianggap semakin marak dan berpotensi mengganggu stabilitas keamanan serta iklim investasi nasional. Selain itu, kata dia, operasi ini fokus pada penindakan pemerasan, pungutan liar, pengancaman, intimidasi, pengeroyokan, dan penganiayaan yang dilakukan individu maupun kelompok. 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengklaim pihaknya tidak pandang bulu dalam memberantas premanisme. Listyo menyebut kelompok yang melakukan tindakan premanisme dengan menggunakan atribut organisasi kemasyarakatan (ormas) tertentu tetap akan ditindak tegas.

Listyo mengatakan, Polri tidak melihat seragam yang digunakan para pelaku premanisme melainkan tindakannya. "Buat kami yang kami lihat adalah tindakannya. Sepanjang itu meresahkan masyarakat, kami tidak kompromi dan kami tindak tegas," kata Kapolri di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Mei 2025.


Hammam Izzuddin berkontribusi pada pembuatan artikel ini.
Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |