Pendaki Gunung Binaiya 7 Hari Hilang Belum Ditemukan

14 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pendaki bernama Firdaus Ahmad Fauzi, 27 tahun, dinyatakan hilang di Gunung Binaiya di Maluku pada 26 April 2025. Dia hilang saat perjalanan turun dari puncak Binaiya, kawasan Waifuku, menuju Pos 4 Isilali, dan hingga saat ini belum ditemukan.

Tim pencarian, pertolongan, dan penyelamatan (SAR) di Maluku masih terus menyisir separuh kawasan Balai Taman Nasional Manusela, itu. "Sampai saat ini kami belum menemukan Firdaus," kata Kepala Resor Saunulu Balai Taman Nasional Manusela Yoman Elly, saat dihubungi pada Jumat malam, 2 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yoman mengatakan, kronologi Firdaus hilang telah diumumkan oleh Balai Taman Nasional Manusela pada dua hari berikutnya. Informasi itu berdasarkan laporan dari Yusuf, guide yang memandu Firdaus dan pendaki lainnya. Tempo menghubungi Firdaus melalui sambungan telepon. Namun nomor telepon pemandu itu tidak aktif.

Terhitung hari ini, Firdaus sudah tujuh hari hilang di kawasan gunung setinggi 3.027 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.. "Kronologi (Firdaus hilang) yang kami tulis dan umumkan di media sosial itu sudah lengkap," kata Yoman, mengutip informasi yang diumumkan Balai Taman Nasional Manusela.

Dalam informasi itu, tertulis 5 orang pendaki, 2 porter, dan 1 guide, bertemu Tim Patroli Polisi Kehutanan Taman Nasional Manusela di Pos Isilali pada 26 April 2025, pukul 17.30 WIT. Mereka langsung melaporkan insiden itu kepada tim petugas patroli yang berjumlah tiga orang.

Saat itu, dilaporkan bahwa satu pendaki yang tergabung dalam tim Yusuf hilang saat perjalanan turun menuju Isilali. Titik Firdaus hilang berada di sekitar Nasapeha, salah satu tempat istirahat pendaki saat naik atau turun dari puncak.

Nasapeha merupakan kawasan pepohonan rimbun dan berlumut. Tempat ini merupakan titik sumber dan kerap menjadi tempat istirahat pendaki. Saat tahu rekan pendaki tak terlihat, Yusuf dan satu porter langsung mencari Firdaus. Upaya pencarian itu tak berhasil menemukan Firdaus.

Tim Patroli pun bergegas mencari Firdaus. Tapi hasilnya nihil. "Setelah mendapatkan informasi tersebut, Tim Patroli ikut membantu pencarian survivor. Namun belum menemukan Firdaus," dikutip dari keterangan tertulis Balai Taman Nasional Manusela, itu.

Pencarian dilanjutkan oleh Yusuf, satu porter, dan tiga petugas patroli pada Ahad 27 April 2025. Pencarian berlangsung di kawasan puncak Bintang hingga menyisir kawasan Nasapeha, namun tidak menemukan Firdaus.

Firdaus hilang tanpa membawa perbekalan makanan. Dalam ransel yang dipanggulnya hanya bersisi tiga botol air minum dan tiga buah senter kepala. "Saat Firdaus hilang kondisi angin kencang dan berkabut," dikutip keterangan Balai Taman Nasional Manusela.

Firdaus yang berasal dari Cibeureum, RT 003 RW 008, Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat, memulai pendakian bersama timnya dari Negeri Piliana, Kecamatan Tehoru. Piliana adalah pintu masuk jalur Selatan pendakian Gunung Binaiya

Sementara jalur Utara terletak di Negeri Kanikeh, Kecamatan Seram Utara. Dua jalur itu berada di Kabupaten Maluku Tengah. Ada empat pos berupa rumah berdinding papan, tempat inap pendaki ketika bertolak dari Piliana, seperti Yamhitala, Aimoto, High Camp, dan Isilali.

Tempo menghubungi keluarga Firdaus di Instagram, @_ichsanskuter. Di kini berada di Piliana, untuk mengkonfirmasi perihal pencarian Firdaus. Namun ia belum menjelaskan perihal insiden tersebut. Dia hanya membenarkan Firdaus hilang di Binaiya. "Iya, berita itu benar," kata dia, Sabtu, 3 Mei 2025.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |