TEMPO.CO, Jakarta - PBB sekali lagi dengan tegas menentang rencana pengendalian pengiriman bantuan Israel yang dilaporkan untuk warga Palestina di Gaza melalui kontraktor keamanan swasta Amerika Serikat.
Dalam konferensi pers pada Kamis, Farhan Haq menanggapi pengarahan tidak resmi utusan khusus Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, kepada anggota Dewan Keamanan PBB sehari sebelumnya. Ia menyatakan bahwa PBB tidak "diinformasikan secara langsung" tentang pengarahan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya yakin bahwa ini adalah sesuatu yang diterima oleh masing-masing anggota Dewan Keamanan di Misi AS kemarin. Jadi, ini bukan acara di Perserikatan Bangsa-Bangsa," katanya seperti dilansir Anadolu.
Menurut laporan media pada Rabu, Witkoff berfokus pada rencana bantuan baru untuk Gaza yang diusulkan oleh AS dan Israel. Rencana ini bertujuan mengirimkan kotak bantuan kepada individu melalui kontraktor keamanan swasta AS.
Mengingat posisi PBB mengenai pengiriman bantuan kemanusiaan, Haq mengatakan bahwa "mengenai apa yang telah kami katakan mengenai informasi diterima dari Israel mengenai skema penyediaan pasokan Gaza. Apa yang mereka sampaikan kepada kami sejauh ini tampaknya dirancang untuk lebih mengendalikan dan membatasi pasokan hingga kalori terakhir dan butiran tepung terakhir."
"Sekretaris Jenderal telah menjelaskan bahwa PBB tidak akan terlibat dalam pengaturan apa pun yang gagal menegakkan prinsip-prinsip kemanusiaan, imparsialitas, independensi, dan netralitas," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Tammy Bruce menyatakan Washington hampir menemukan mekanisme untuk mengirimkan makanan dan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
"Kami tinggal selangkah lagi dari solusi itu, dari kemampuan untuk mengirimkan bantuan dan makanan," kata Bruce kepada wartawan dalam jumpa pers harian seperti dikutip Anadolu.
"Kami menyambut baik langkah-langkah untuk segera mengirimkan bantuan makanan mendesak ke Gaza dengan cara yang benar-benar sampai ke mereka yang dituju. Bantuan itu tidak boleh jatuh ke tangan teroris."
Bruce mengatakan pengumuman akan segera dibuat oleh sebuah yayasan yang bertugas melaksanakan rencana pengiriman. Namun, ia menolak menyebutkan nama kelompok tersebut atau memberikan rinciannya.
"Meskipun kami tidak memiliki hal khusus untuk diumumkan terkait hal ini hari ini, dan saya tidak akan berbicara atas nama yayasan yang akan melakukan pekerjaan itu ... Kami mengawal rencana untuk mengirimkan bantuan sekarang juga dan mendesak pihak lain untuk melakukannya juga," ia menambahkan.
"Presiden Trump menyerukan solusi kreatif yang akan mengamankan perdamaian, melindungi Israel dan meninggalkan Hamas dengan tangan kosong serta membantu warga Gaza," katanya. “Berkat kepemimpinannya yang inspiratif, kita tinggal selangkah lagi dari solusi itu.”
Juru bicara itu mengkritik tanggapan PBB, dengan mengatakan bahwa “rilis pers yang tak ada habisnya dan upaya Hamas untuk meredakan situasi tidak memberikan makanan, obat-obatan, atau tempat berlindung bagi mereka yang membutuhkannya.”