Paus Fransiskus Berpulang: Ini 2 Paus Pendahulunya yang Kunjungi Indonesia

6 hours ago 2

Paus Fransiskus pernah melawat ke Indonesia pada September 2024. Sebelumnya, Paus Paulus VI dan Paus Yohanes Paulus II juga berkunjung ke Indonesia.

23 April 2025 | 09.31 WIB

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus memimpin misa akbar di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 5 September 2024. Tempo/M Taufan Rengganis

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus memimpin misa akbar di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 5 September 2024. Tempo/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus berpulang pada Senin, 21 April 2025, di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan. Pada pukul 09.45 waktu setempat, Kardinal Kevin Farrell selaku Camerlengo Kamar Apostolik secara resmi mengumumkan bahwa Paus Fransiskus telah berpulang dalam usia 88 tahun di tempat tinggalnya tersebut.

Setahun sebelumnya, Paus Fransiskus sempat menyambangi Indonesia selama tiga hari, 3 - 6 September 2024. Kunjungannya ke Indonesia dilakukan sebagai bagian dari perjalanan apostolik atau misi kerasulannya. Saat di Indonesia, ia mengunjungi berbagai tempat, seperti Masjid Istiqlal, Gereja Katedral Jakarta, dan memimpin Misa akbar di Stadion Gelora Bung Karno.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Paus Fransiskus merupakan pemimpin Gereja Katolik dunia ketiga yang melakukan kunjungan ke Indonesia. Sebelumnya, Paus Paulus VI pada awal 1970-an dan Paus Yohanes Paulus II pada akhir 1980-an telah lebih dulu mengunjungi tanah air.

Paus Paulus VI (1970)

Paus Paulus VI menjadi pemimpin Gereja Katolik pertama yang mengunjungi Indonesia, tepatnya pada tanggal 3–4 Desember 1970. Kedatangannya disambut dengan antusias oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, Presiden Soeharto yang menjabat saat itu secara langsung menyambut kehadiran Paus di Bandara Kemayoran pada 3 Desember 1970.

Setelah tiba, Paus Paulus VI mengunjungi Gereja Katedral Jakarta untuk berdoa serta bertemu dengan para imam dan biarawan-biarawati Indonesia.

Selanjutnya, Paus Paulus VI melakukan pertemuan resmi dengan Presiden Soeharto di Istana Merdeka. Dalam pertemuan tersebut, beliau menyampaikan apresiasinya terhadap bangsa Indonesia yang dinilainya penuh semangat, memiliki tekad untuk maju, dan menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual.

Selama lawatannya, Paus Paulus VI juga memimpin perayaan ekaristi di Stadion Utama Senayan, yang dihadiri oleh puluhan ribu umat Katolik dari berbagai penjuru Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Papua.

Paus Yohanes Paulus II (1989)

Paus Yohanes Paulus II menjadi Paus kedua yang melakukan kunjungan ke Indonesia, berlangsung pada 9 hingga 14 Oktober 1989. Kunjungan beliau memiliki durasi lebih panjang dibandingkan dengan kunjungan Paus Paulus VI sebelumnya.

Selama lima hari berada di Indonesia, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi berbagai kota untuk bertemu umat Katolik, termasuk Jakarta, Yogyakarta, Maumere, Dili, dan Medan. Di Jakarta, pada 9 Oktober 1989, beliau memimpin misa kudus di Stadion Utama Senayan dan melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Soeharto di Istana Merdeka.

Paus Yohanes Paulus II memegang tangan Bunda Teresa setelah mengunjungi Casa del Cuore Puro, rumah bagi pasien miskin dan sekarat, di Calcutta, India, 3 Februari 1986. REUTERS/Luciano Mellace

Dalam kunjungannya, Bapa Suci mengungkapkan kekagumannya terhadap Pancasila dan menekankan pentingnya setiap bangsa memiliki dasar pandangan hidup. Gagasan mengenai falsafah negara ini menjadi pesan utama yang terus beliau bawa selama perjalanannya ke berbagai kota di Indonesia.

Pada 10 Oktober 1989, Paus juga mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), serta bertemu dengan para biarawan dan biarawati di Gereja Katedral Jakarta. Di hari yang sama, beliau melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta dan disambut hangat oleh umat Katolik di Lapangan Dirgantara.

Setelah melanjutkan kunjungan ke Maumere, Dili, dan Medan, Paus Yohanes Paulus II mengakhiri lawatannya dan meninggalkan Indonesia pada 14 Oktober 1989. Dalam kunjungan singkat ini, beliau menyampaikan pesan kepada umat Katolik Indonesia untuk memperkuat iman kepada Kristus, menyebarkan kasih, serta menjaga perdamaian.

Selain itu, kehadiran Paus Yohanes Paulus II membawa semangat dan sukacita, khususnya bagi anak-anak dan kaum muda, agar terus menghidupi iman dan mempercayai Yesus Kristus sebagai juruselamat.

Haura Hamidah, Raden Putri Alpadillah Ginanjar, Dewi Rina Cahyani, dan Melynda Dwi Puspita ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Obituari Paus Fransiskus Indonesia

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |