Menteri Perindustrian Siap Kembangkan Teknologi Mobil Hidrogen Berkonsep Green Mobility

7 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengenalkan konsep green mobility sebagai strategi kebijakan yang menggabungkan teknologi ramah lingkungan, efisiensi energi, daya saing industri yang kuat, serta mendukung mobilitas berkelanjutan dan pengembangan teknologi di sektor otomotif. Salah satu yang menjadi sorotan terkait dengan mobil hidrogen.

Dikutip dari Antara, Jumat, 9 Mei 2025, Menperin menyatakan bahwa pemerintah menyambut baik setiap kemajuan dalam teknologi otomotif dan berkomitmen untuk mendukungnya melalui kebijakan green mobility.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kebijakan ini dirancang agar lebih adaptif dan berkelanjutan bagi industri otomotif nasional, terutama dalam menghadapi pesatnya perkembangan teknologi ramah lingkungan, efisiensi energi, serta kebutuhan mobilitas masyarakat, sambil tetap melindungi investasi otomotif yang sudah tertanam di Indonesia.

Ia menjelaskan, konsep green mobility muncul sebagai respons terhadap disrupsi teknologi yang tengah melanda industri otomotif Indonesia, baik dalam proses produksi maupun jenis produk yang dihasilkan.

Menurutnya, hal ini tercermin dari mulai hadirnya berbagai kendaraan berteknologi tinggi dan ramah lingkungan di pasar dalam negeri, seperti mobil bermesin pembakaran dalam (ICE), hybrid, listrik berbasis baterai, hingga berbahan bakar hidrogen (fuel cell).

Perencanaan Pengembangan Mobil Hidrogen

Pemerintah Indonesia saat ini tengah merancang kebijakan dan insentif untuk menarik investasi dalam produksi kendaraan berbasis fuel cell hidrogen.

Menteri Perindustrian menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya mendukung pengembangan teknologi otomotif terbaru, tetapi juga tetap berkomitmen menjaga investasi otomotif yang telah lama berjalan di Indonesia. Menurutnya, selama investasi tersebut menghasilkan produk otomotif yang lebih ramah lingkungan, hemat energi, dan menunjang mobilitas masyarakat, maka akan difasilitasi melalui kebijakan green mobility.

Lebih lanjut, Agus Gumiwang menyatakan bahwa pasar otomotif Indonesia masih memiliki potensi besar untuk tumbuh dan dikembangkan, khususnya oleh produk otomotif buatan dalam negeri. Hal ini terlihat dari rendahnya tingkat kepemilikan mobil di Indonesia dibanding negara-negara ASEAN lainnya. Saat ini, rasio kepemilikan mobil di Indonesia hanya 99 unit per 1.000 penduduk, sementara jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 281 juta jiwa pada tahun 2024.

Sebagai perbandingan, Malaysia memiliki rasio kepemilikan mobil sebesar 490 unit per 1.000 orang, meskipun jumlah penduduknya hanya sekitar 35 juta jiwa.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa pemerintah siap membahas pemberian insentif untuk kendaraan berbasis hidrogen jika ada investor yang berminat menanamkan modal di sektor tersebut.

“Kami sedang mencari tahu siapa saja yang tertarik dan berencana berinvestasi di bidang hidrogen. Kami minta mereka mengajukan proposal. Jika proposalnya sesuai, insentif akan kami realisasikan,” ujar Bahlil usai menghadiri pembukaan Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 di Jakarta pada Selasa, 15 April 2025.

Mobil Hidrogen

Dikutip dari laman resmi Suzuki, teknologi mobil hidrogen merupakan inovasi di sektor otomotif yang memungkinkan mobil dijalankan menggunakan bahan bakar berbasis hidrogen.

Pengembangan ini bertujuan untuk mengoptimalkan sistem dan teknologi kendaraan agar dampaknya terhadap lingkungan semakin berkurang. Mengingat penggunaan bahan bakar fosil perlu dikurangi, berbagai sumber energi alternatif kini mulai dimanfaatkan untuk menggerakkan kendaraan, salah satunya adalah hidrogen, yang dapat dikonversi menjadi energi listrik melalui teknologi fuel cell atau sel bahan bakar hidrogen.

Dalam proses penggunaannya, hidrogen bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan energi serta uap air sebagai produk sampingnya.

Kelebihan mobil hidrogen, seperti sistem pembakarannya efisien, rendah emisi, bebas polusi udara, visual, hingga suara, performanya lebih optimal, hemat biaya, serta masa pengisian baterainya lebih cepat.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |