Melalui Batik, Iwan Tirta Menyulam Kisah Jalur Rempah di Jakarta Fashion Week 2026

10 hours ago 3

CANTIKA.COM, Jakarta - Sebelum dunia mengenal kemewahan wewangian dari Barat, dunia telah lebih dulu jatuh cinta pada harum rempah dari tanah Nusantara. Cengkeh, pala, dan lada, tiga ‘permata’ bumi yang mengubah arah peta dunia. Dari kisah kejayaan inilah, Iwan Tirta menyulam kisah peradaban masa lalu melalui koleksi tahunan bertajuk REMPARAJA.

Dipersembahkan bersama dengan BCA, koleksi ini ditampilkan perdana pada panggung Jakarta Fashion Week 2026, menandai babak baru perjalanan Iwan Tirta dalam menghadirkan narasi budaya melalui karya mode kontemporer. 

Lebih dari sekadar koleksi mode, REMPARAJA adalah perjalanan spiritual, sebuah ode bagi tanah Nusantara sebagai “Ibu Rempah Dunia”, tempat di mana perdagangan menjadi pertemuan peradaban, dan keharuman menjadi bahasa diplomasi budaya. 

Batik sebagai Peta Rasa dan Identitas 

Melalui 40 rancangan untuk menswear dan ladieswear, REMPARAJA menggambarkan bagaimana rempah bukan hanya komoditas, tapi penanda rasa, warna, dan jiwa Nusantara. Motif seperti Kembang Lawang Ombak, Peksi Kembang Pala, dan Boket Kapulaga menjadi simbol kehangatan dan kekuatan bumi tropis diterjemahkan ke dalam batik tangan para pembatik yang masih menggunakan teknik tradisional. 

Palet warna cokelat tanah, maroon, dan jingga menghadirkan kehangatan bumi; sementara semburat biru laut menjadi penghormatan pada samudra yang dulu membawa harum rempah Nusantara ke dunia.

Iwan Tirta menyulam kisah peradaban masa lalu bertajuk REMPARAJA yang ditampilkan perdana pada panggung Jakarta Fashion Week 2026, Kamis, 30 Oktober 2025/Foto: JFW

Dari Leluhur ke Lini Masa 

Koleksi ini melanjutkan komitmen Iwan Tirta terhadap keberlanjutan melalui penggunaan bahan ramah lingkungan seperti Tencel dan Bemberg, sekaligus mempertahankan material sutra dan katun yang telah melekat sebelumnya. 

Setiap rancangan dalam koleksi REMPARAJA  dari kemeja dan blazer hingga gaun asimetris dirancang untuk menunjukkan keseimbangan antara klasik dan kontemporer, seperti bagaimana jalur rempah menghubungkan masa lalu dengan masa depan. 

Koleksi REMPARAJA dipresentasikan secara kolaboratif dengan Gelap Ruang Jiwa, Oaken, Rajnik, dan Fortuna Shoes menegaskan komitmen cross-generation collaboration, dialog antara heritage dan youth culture yang menjadi DNA baru Iwan Tirta.

Perjalanan REMPARAJA di panggung Jakarta Fashion Week 2026 ini akan diiringi oleh lagu-lagu dari band SORE, menghadirkan nuansa senja yang menjadi simbol waktu pilihan pergelaran ini. Dengan lagu pembuka “Setengah Lima,” harmoni musik SORE memperkaya perjalanan visual dan emosional REMPARAJA mengiringi setiap langkah siluet dan goresan batik dalam balutan suasana nostalgia, kehangatan, dan romansa khas sore hari di Nusantara. 

Seperti harum rempah yang dulu mengalir dari pelabuhan-pelabuhan Nusantara ke seluruh dunia, melodi SORE berpadu dengan pesona langit senja Jakarta, tempat kedua nama ini berakar dan bernafas. Dari kota yang menjadi simpul pertemuan budaya dan inspirasi, REMPARAJA lahir sebagai persembahan bagi waktu, tanah, dan keindahan yang terus bertransformasi. 

Iwan Tirta menyulam kisah peradaban masa lalu bertajuk REMPARAJA yang ditampilkan perdana pada panggung Jakarta Fashion Week 2026, Kamis, 30 Oktober 2025/Foto: JFW

Evolusi Identitas Visual 

Sebagai bagian dari babak baru ini, Iwan Tirta turut memperkenalkan logo terbaru sebagai  identitas visual yang lebih modern, dan refined, sekaligus mengutamakan keindahan motif batik khas Iwan Tirta. Evolusi ini menjadi simbol keberlanjutan tradisi sekaligus keterbukaan terhadap generasi baru pecinta batik. 

Pada desain logo terkini, tipografi Iwan Tirta dibuat lebih tegas simbolisasi Iwan Tirta sebagai heritage brand yang tangguh, konsisten, dan selalu ingin berinovasi. Sementara pada desain logogram, mahkota dan laurel wreath sebagai interpretasi dari seal of legacy yang tetap dipertahankan dalam visualisasi lebih sederhana. 

Elemen mahkota meneguhkan identitas brand sebagai penjaga warisan sekaligus pemimpin dalam pelestarian. Sedangkan naungan laurel wreath yang simetris melambangkan keseimbangan dan harmoni dalam diri layaknya seni membatik yang lahir dari keheningan pikiran dan ketulusan hati. 

Pilihan Editor: Gaya Makeup Mahalini Berbalut Koleksi Lisa Ju di Jakarta Fashion Week 2026

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |