TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kapolsek Mulia Kabupaten Puncak Jaya Papua Iptu (Purn) Djamal Renhoat yang diduga tewas akibat ditembak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) dimakamkan di Mimika, Papua. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan jenazah korban dievakuasi dari Kabupaten Puncak pada Selasa pagi, 8 April 2025.
Ignatius mengatakan evakuasi dilakukan dengan pesawat jenis Cessna 208B/PK-SNA milik Smart Cakrawala Aviation. “Berangkat dari Bandara Mozes Kilangin pukul 08.56 WIT dan tiba kembali pukul 10.21 WIT,” kata Ignatius lewat keterangan tertulis yang dikutip Tempo pada Rabu, 9 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, aparat gabungan dari TNI dan Polri tengah melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang melarikan diri usai kejadian. Sebelumnya, Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara Penembakan terjadi pada Senin malam, 7 April 2025 di kios yang juga menjadi rumah korban.
"Pelaku penembakan adalah anggota KKB, namun belum diketahui dari kelompok mana karena masih dalam penyelidikan," kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara, Selasa, dikutip dari Antara.
Sebelumnya, juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom mengatakan kelompoknya siap berperang bila pemerintah tidak segera mengakui hak kedaulatan Papua. "Kami siap melakukan perang sampai dunia kiamat, jika negara Indonesia tidak mengakui hak kedaulatan orang Papua dan disampaikan kepada pejabat-pejabat orang Papua untuk hentikan aktivitasnya sebagai agen pembunuhan bagi orang Papua," kata Sebby dalam keterangan tertulisnya pada Selasa.
Dia menyebut pernyataan perang ini karena buntut dari penembakan terhadap orang asing di Kuala Kencana, Timika, Provinsi Papua. Sebby mengatakan peristiwa penembakan tersebut dilakukan oleh prajurit militer Indonesia yang bertugas di wilayah itu.
"Penembakan Pilot Glenn di Distrik Alama-Mimika dan orang asing lainnya serta orang Papua yang dibunuh oleh Militer Pemerintah Indonesia itu semuanya dilakukan demi uang," ucap dia.
Menurut dia, selain uang, misi utama para prajurit militer Indonesia melakukan penembakan itu adalah untuk menambah alutsista perang. Sebby berujar peristiwa itu juga untuk mengamankan perusahaan asing dan nasional yang ada di wilayah Papua.
Yudono Yanuar berkontribusi artikel ini.