LRT Jabodebek Angkut 199 Ribu Penumpang Usai Libur Panjang Waisak

8 hours ago 1

Logo Tempo

LRT Jabodebek menyatakan jumlah tersebut melampaui rata-rata harian penumpang selama April 2025 yang tercatat 95.031 orang.

16 Mei 2025 | 21.12 WIB

Teknisi kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek melakukan perawatan harian kereta di Depo LRT Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat, 24 Februari 2025. Tempo/Ilham Balindra

Teknisi kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek melakukan perawatan harian kereta di Depo LRT Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat, 24 Februari 2025. Tempo/Ilham Balindra

TEMPO.CO, Jakarta - LRT Jabodebek mencatat 199.303 penumpang dalam dua hari pertama kerja setelah libur panjang Hari Raya Waisak, yakni pada Rabu dan Kamis pekan ini. Rinciannya, sebanyak 101.124 orang menggunakan layanan pada Rabu dan 98.179 orang pada Kamis.

Jumlah tersebut melampaui rata-rata harian penumpang selama April 2025 yang tercatat 95.031 orang. Executive Vice President LRT Jabodebek Mochamad Purmonosidi mengatakan peningkatan ini mencerminkan tingginya animo masyarakat terhadap transportasi umum pasca-liburan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk itu, Purmonosidi mengapresiasi kepercayaan masyarakat yang telah menggunakan LRT sebagai moda transportasi. “Kami berterima kasih atas dukungan pengguna yang terus memilih LRT Jabodebek sebagai moda transportasi harian. Ini mendukung peralihan dari kendaraan pribadi ke transportasi publik yang lebih ramah lingkungan,” katanya melalui keterangan tertulis, Jumat, 16 Mei 2025.

Dia menambahkan, sejak awal tahun hingga 15 Mei 2025, LRT Jabodebek telah melayani 9.545.500 penumpang. “Kami berkomitmen menjaga mutu layanan agar perjalanan tetap aman, nyaman, dan tepat waktu,” kata Purnomosidi.

Nandito Putra

Lulus dari jurusan Hukum Tata Negara UIN Imam Bonjol Padang pada 2022. Bergabung dengan Tempo sejak pertengahan 2024. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

Oke Gas, Hercules

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

Logo TempoAsas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971

Unduh aplikasi Tempo

download tempo from appstoredownload tempo from playstore

Ikuti Media Sosial KamiMedia Sosial

© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |