Libur Idul Fitri, Okupansi Hotel di Bandung Bertambah di Hari Kedua Lebaran

1 day ago 1

TEMPO.CO, Bandung - Tingkat keterisian atau okupansi hotel berbintang tiga sampai lima di Kota Bandung bergerak naik saat musim liburan Idul Fitri 2025. Menurut Ketua Riung Priangan Arief Bonafianto, mulai hari kedua Idul Fitri okupansi berkisar 75-80 persen. “Dua hari sebelumnya antara 65-75 persen, mudah-mudahan terus naik sampai akhir pekan ini,” katanya kepada Tempo, Selasa 1 April 2025.

Adapun masa tinggal tamu hotel menurutnya relatif singkat, rata-rata sekitar 1,8 hari. Riung Priangan merupakan komunitas yang beranggotakan manajer umum dari 96 hotel di Bandung. “Tipikal libur Lebaran tahun ini lebih pendek orang-orang berlibur di Bandung,” ujarnya. Adapun pada libur Lebaran 2024, rata-rata tamu bisa menginap di hotel selama tiga hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu, waktu libur Lebaran tahun ini terhitung panjang yaitu cuti bersama hingga 8 April 2025. Arief menduga, para tamu yang singgah di Bandung kemungkinan melanjutkan perjalanan liburan lagi ke daerah lain atau karena faktor kemampuan ekonomi. Soal tarif hotel di Bandung menurutnya berlaku sama seperti akhir pekan. 

Secara umum menurut Arief, kondisi perhotelan di Bandung saat musim libur Lebaran tahun ini menurun. Saat tahun lalu, sejak H-1 tingkat okupansi sudah lebih dari 85 persen. Kemudian saat H1 hingga H3 Lebaran berkisar 95-97 persen per hari. Masa tinggalnya rata-rata sekitar 2,5 hari. “Tarifnya juga tahun ini turun sekitar 25 persen dibanding tahun lalu,” kata Arief.

Menurutnya tingkat okupansi hotel di Bandung saat libur Lebaran kali ini hampir mirip dengan libur Natal dan Tahun Baru 2025. Pada malam Natal menurut Arief, berkisar antara 40-60 persen. Setelah itu sejak hari Natal hingga mendekati Tahun Baru 2025, jumlah tamu hotel meningkat hingga kamar bisa terisi sebanyak 80-90 persen dengan masa tinggal selama dua hari. 

Pada libur Tahun Baru lalu, tingkat okupansi hotel di Bandung terindikasi menurun. Alasannya menurut Arief pada 2024 lalu pemesanan kamar hotel mencapai 95 persen hingga H-5. Sementara pada Tahun Baru kali ini pemesanan berkurang hingga hampir setengahnya. Beberapa tamu yang memesan kamar itu pun lama menginapnya hanya sehari.Berbeda dengan Bandung yang agak lambat tingkat okupansi hotelnya, daerah lain di Indonesia seperti Jawa Tengah dan Yogyakarta kondisinya lebih baik, menurut informasi para koleganya.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |