Kronologi Panitia UTBK ISBI Bandung Temukan Dua Joki Ikut Tes

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Ujian Tulis Berbasis Komputer dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau UTBK SNBT di kampus Institut Seni dan Budaya Indonesia atau ISBI Bandung menemukan dua orang joki ujian di hari yang berbeda. Menurut Ketua Pelaksana UTBK-SNBT 2025 ISBI Bandung Indra Ridwan, joki ujian pertama ditemukan Jumat, 25 April 2025, kemudian joki kedua pada Ahad, 27 April 2025.

Kasus temuan joki pertama awalnya dari kecurigaan pengawas sekitar pukul 12.15 WIB sebelum ujian sesi enam yang dilaksanakan siang hari. “Seorang pengawas ujian mencurigai seorang peserta yang tampaknya telah mengikuti ujian pada sesi sebelumnya di sesi satu,” kata Indra lewat konferensi pers secara daring, Rabu 30 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kecurigaan itu muncul di ruang transit sebelum peserta memasuki ruang ujian. Pengawas yang curiga itu, menurut Indra, sempat menduga peserta yang dicurigai itu memiliki saudara kembar yang ikut UTBK juga di kampus ISBI Bandung. Untuk memastikannya, pengawas meminta peserta menunjukkan kartu tanda penduduk yang diketahui berdomisili di Jawa Timur. Karena waktu pelaksanaan ujian sudah dekat dan peserta yang dicurigai itu dapat menunjukkan dokumen sesuai persyaratan, dia dibolehkan mengikuti ujian. 

Sementara itu, panitia UTBK ISBI Bandung melakukan penelusuran lebih lanjut terkait indikasi penyalahgunaan identitas. Setelah dilakukan pencocokan data peserta ujian pada sesi-sesi sebelumnya, panitia menemukan kemiripan foto wajah dengan peserta sesi sebelumnya. “Namun dengan nama dan nomor peserta yang berbeda,” kata Indra. Pemeriksaan rekaman kamera pengawas (CCTV) menguatkan hasil temuan itu. 

Setelah waktu ujian berakhir, panitia meminta keterangan dari peserta yang dicurigai itu. Peserta mengaku ikut ujian sesi sebelumnya sebagai joki atas nama orang lain. “Dia memperkenalkan diri dengan nama asli Lucas Valentino Nainggolan dan terkonfirmasi sesuai foto KTP yang tersimpan dalam handphone-nya,” ujar Indra.

Pelaku mengakui menggantikan tiga orang peserta di ISBI Bandung. Pilihan program studi yang diambil adalah kedokteran di Universitas Airlangga dan Universitas Udayana.

Atas arahan dari Panitia Pusat UTBK 2025, pelaku diminta menandatangani Berita Acara Kecurangan Ujian (BAKU) yang juga disahkan oleh penanggung jawab lokasi dan koordinator pelaksana UTBK sebagai bentuk pengakuan resmi. Seluruh dokumen kemudian dilaporkan oleh Panitia UTBK ISBI Bandung ke Panitia Pusat UTBK 2025 melalui kanal pelaporan resmi.

Temuan kasus joki kedua pada Ahad, 27 April 2025, pukul 06.15 WIB pada sesi 9. Saat panitia mencetak kartu peserta untuk mengidentifikasi identitas, terlihat kemiripan foto dengan peserta lain yang sudah mengikuti ujian di ISBI Bandung pada sesi 2. “Kedua peserta tersebut mengambil pilihan program studi kedokteran,” ujar Indra.

Setelah sesi ujian selesai, peserta tersebut dipanggil dan dimintai keterangan terkait temuan tersebut.

Dalam pendalaman yang disaksikan oleh Tim Pelaksana UTBK ISBI Bandung, peserta mengakui bahwa yang bersangkutan hadir menggantikan dua peserta berbeda dalam dua sesi yang berlainan. Ia kemudian mengungkap identitas aslinya sebagai Khamila Djibran. 

Saat ini, panitia SNPMB 2025 masih mendalami berbagai modus kecurangan yang ditemukan dalam pelaksanaan UTBK SNBT 2025. Mereka yang ketahuan berbuat curang akan langsung didiskualifikasi dari seluruh proses seleksi nasional. Tak hanya peserta, pihak internal atau panitia yang terbukti terlibat akan dikenai sanksi tegas.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |