Indonesia dan Jepang Perkuat Kerja Sama EBT Melalui Proyek PLTP Muara Labuh Sumatera Barat

4 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Jepang memperkuat kerja sama strategis di bidang energi baru dan terbarukan (EBT) serta pembangunan infrastruktur ramah lingkungan melalui Asia Zero Emission Community (AZEC). Salah satu proyek unggulan yang menjadi simbol keberhasilan kerja sama AZEC adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Labuh di Solok Selatan, Sumatera Barat.

Penguatan kerja sama tersebut diteken oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan mantan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di kantor Kemenko Perekenomian, Jakarta, Senin, 5 Mei 2025. Dalam hal ini Kushida berperan sebagai utusan khusus Perdana Menteri Jepang untuk AZEC.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Airlangga Hartato mengatakan proyek berkapasitas 80 megawatt ini sudah mencapai financial close pada 18 April 2025 dan segera memasuki tahap konstruksi. Berkaca pada kerja sama di PLTP Muara Labuh itu, Airlangga mengatakan hubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara yang terus tumbuh. 

“Pada 2024 nilai perdagangan Indonesia–Jepang mencapai US$ 35 miliar dan investasi Jepang naik 52 persen dari 2021 menjadi US$ 3,5 miliar,” kata Airlangga dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 5 Mei 2025. 

Airlangga mengatakan Jepang saat ini menjadi investor terbesar keenam di Indonesia, dengan lebih dari 12 ribu proyek strategis. Ia juga mengapresiasi dukungan Jepang dalam pengembangan energi hijau dan inovasi teknologi. 

“Kami sangat menghargai komitmen dan kepemimpinan Jepang dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. Ini mencerminkan semangat kedua negara untuk membangun kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan,” kata Airlangga.

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menyebutkan bahwa Indonesia menegaskan perannya sebagai mitra utama Jepang dalam AZEC. Saat ini, kata dia, ada 175 nota kesepahaman yang ditandatangani oleh pelaku usaha dari kedua negara. 

Lebih lanjut, kata Airlangga, pemerintah berkomitmen untuk mempercepat realisasi proyek-proyek rendah emisi tersebut, termasuk dengan mengatasi berbagai hambatan melalui kolaborasi lintas sektor dan kemitraan publik-swasta. Politikus Partai Golkar ini mengatakan pemerintah juga mendorong percepatan berbagai proyek AZEC lainnya seperti pembangkit listrik dari sampah Legok Nangka, pengembangan bahan bakar aviasi berkelanjutan (sustainable aviation fuel), PLTP Sarulla, dan jaringan transmisi Jawa–Sumatera.

“Proyek-proyek ini menunjukkan keseriusan Indonesia dan Jepang dalam mempercepat transisi ke energi bersih dan pembangunan ekonomi hijau. Kunjungan mantan Perdana Menteri Kishida memperkuat komitmen kami untuk terus bekerja sama demi masa depan yang rendah karbon,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, pemerintah juga menggelar seremoni penandatanganan kerja sama antara PT Supreme Energy Muara Labuh dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Penandatanganan kerja sama ini, kata Airlangga, merupakan langkah penting dalam pengembangan proyek PLTP Muara Laboh yang ditargetkan beroperasi secara komersial pada kuartal I 2027.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |