TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada 27-29 Mei 2025 menjadi momen penting yang mempertegas hubungan bilateral antar kedua negara. Lawatan ini menghasilkan sederet kesepakatan strategis yang mencakup sektor energi, infrastruktur, kesehatan hingga budaya.
Macron yang didampingi Ibu Negara Brigitte Macron, disambut hangat oleh Presiden Prabowo Subianto dalam upacara kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, lengkap dengan penghormatan 21 tembakan meriam dan bendera merah-putih biru yang berkibar di sepanjang jalur protokol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kunjungan tiga hari tersebut, kedua pemimpin membahas berbagai isu strategis, mulai dari peningkatan investasi, hilirisasi mineral penting untuk ekosistem kendaraan listrik, hingga kerja sama dalam penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA). Kunjungan Macron ini juga menandai babak baru kemitraan strategis Indonesia-Prancis yang telah terjalin selama lebih dari tujuh dekade, dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan, transisi energi, dan penguatan kerja sama di bidang pertahanan dan pendidikan.
Penandatanganan 27 MoU Bernilai US$ 11 Miliar
Sebanyak 27 nota kesepahaman diteken antara pemerintah, lembaga, dan dunia usaha Indonesia-Prancis, dengan nilai komitmen mencapai US$ 11 miliar. Kerja sama ini mencakup sektor-sektor strategis seperti energi, transportasi, pangan, kesehatan, telekomunikasi, pendidikan, dan infrastruktur. Forum bisnis ini dihadiri 368 delegasi, termasuk 70 perusahaan terkemuka Prancis.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menegaskan, kerja sama ini adalah langkah strategis untuk memperkuat nilai ekonomi kedua negara, sekaligus membuka jalan menuju penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). “Indonesia dan Prancis memiliki peran besar di kawasan masing-masing. Dua kawasan ini saling komplementer, bukan bersaing,” kata Anindya dalam keterangan tertulis, Kamis, 29 Mei 2025.
Kesepakatan 21 Dokumen Strategis
Dinukil dari laman Indonesia.go.id, Macron dan Prabowo menyaksikan penandatanganan 21 dokumen kerja sama. Empat di antaranya adalah deklarasi bersama yang mencakup visi kemitraan strategis hingga 2050, kolaborasi di bidang budaya, solusi damai isu Palestina, dan pernyataan persahabatan antar kedua negara.
Sementara itu, 11 kesepakatan antarpemerintah (G-to-G) mencakup diplomasi, pertahanan, pertanian, mineral kritis, ekonomi kreatif, hingga transportasi. Ada pula kesepakatan antarlembaga (P-to-P) terkait pengembangan ekosistem olahraga berkuda.
Lima kerja sama strategis juga diumumkan di hadapan kedua kepala negara, antara lain:
- Peningkatan gizi nasional oleh Badan Gizi Nasional bersama Danone
- Hilirisasi nikel untuk kendaraan listrik oleh Danantara, INA, dan Eramet
- Pengembangan energi surya dan baterai oleh PT RGE dan TotalEnergies
- Produksi ragi untuk ketahanan pangan oleh PT Citra Bonang dan Lesaffre
- Proyek hidrogen hijau oleh PT SMI, PLN, dan HDF Energy
Negara Uni Eropa Pertama yang Berkunjung Sejak Prabowo Terpilih
Macron menjadi kepala negara pertama Uni Eropa yang berkunjung resmi ke Indonesia sejak Prabowo menjabat sebagai presiden. Prabowo menyebut kunjungan ini sebagai bukti eratnya persahabatan kedua bangsa. “Presiden Macron adalah kepala negara pertama dari Uni Eropa yang berkunjung secara resmi ke Indonesia sejak saya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Ini membuktikan kedekatan dan persahabatan yang kuat antara dua negara,” ujar Prabowo.
Gelar Gala Dinner
Prabowo menjamu Macron dalam gala dinner di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu malam, 28 Mei 2025. Prabowo hadir bersama putranya, Didit Prabowo, sementara Macron didampingi sang istri, Brigitte. Keempatnya memasuki ruangan beralas karpet biru muda dan menyalami para menteri Kabinet Merah Putih yang telah hadir lebih dulu. Dalam sambutannya, Prabowo menyebut hubungan Indonesia dan Prancis kian erat, lalu mengajak seluruh tamu angkat gelas untuk kesehatan Macron. "Viva la France, Viva la Indonesia," ujar Prabowo dari meja makan bundar yang dikelilingi sembilan kursi, dihiasi taplak putih dan rangkaian bunga.
Macron membalas sambutan itu dengan pujian terhadap budaya dan keindahan Indonesia yang menurutnya telah lama menginspirasi para seniman Prancis. Ia menyebut nama-nama seperti penyair Arthur Rimbaud dan komponis Claude Debussy yang pernah terpukau oleh Semarang dan gamelan Sunda. Di hadapan Prabowo, Macron juga menyampaikan pepatah Indonesia, "sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit" sebagai simbol persahabatan kedua negara yang kian kokoh dari waktu ke waktu.
Stairlift Borobudur
Macron bersama Ibu Negara Brigitte Macron mengunjungi kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Macron dan Prabowo mencapai stupa paling atas Candi Borobudur menggunakan mesin angkut tangga (stairlift). Pemasangan stairlift ini sempat menuai polemik karena dianggap bisa merusak Candi Borobudur.
Dari Jawa Tengah, Macron bertolak ke Bandara Internasional Yogyakarta untuk melanjutkan kunjungan kenegaraan ke Singapura, Kamis, 29 Mei 2025. Presiden Prabowo didampingi putranya Didit Hediprasetyo, mengiringi Macron hingga ke tangga pesawat sebagai bentuk penghormatan. Sejumlah pejabat turut hadir melepas keberangkatan, termasuk Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X.
Alif Ilham Fajriadi, Melynda Dwi Puspita, Ervana Trikarinaputri, dan Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Mengapa Pengurusan Izin Tenaga Kerja Asing Rawan Korupsi