Dedi Mulyadi Sediakan Rp 6 Miliar untuk Kirim Anak Nakal ke Barak Militer

2 hours ago 1

TEMPO.CO, Bandung – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membenarkan telah menyiapkan anggaran Rp 6 miliar untuk mendidik anak nakal di barak-barak militer. Dedi Mulyadi menyampaikannya saat wawancara dengan wartawan setelah menghadiri Musyawarah Nasional I dengan Asosiasi Dewan Provinsi Seluruh Indonesia (ADPSI) dan Asosiasi Sekretariat Dewan Provinsi Seluruh Indonesia (Asdepsi) di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Senin, 5 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Itu kan cadangan. Itu digunakannya sekarang baru berapa kami belum tahu, tapi itu dicadangkan untuk menangani apabila ada lonjakan yang sangat besar. Nanti diukur per sisanya berapa sih nilainya per hari,” kata dia dikutip dari rekaman video yang dibagikan Humas Jabar, Senin, 5 Mei 2025.

Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai pendidikan anak-anak di barak militer yang meliputi seragam, konsumsi, hingga honor pelatih. Dedi mengatakan sudah ratusan siswa yang dikirimkan ke barak militer dalam program tersebut.

Untuk siswa SMP, mereka dikirim ke barak militer milik satuan Resimen 1 Sthira Yudha/Kostrad, sementara untuk siswa SMA di barak milik Rindam III/Siliwangi. Dedi mengklaim sudah ada perubahan pada anak-anak yang mengikuti program tersebut. Menurut dia, sudah banyak permintaan dari orang tua yang ingin anaknya dibina.

“Yang SMP yang di Purwakarta itu 39 orang, yang SMA di Rindam sudah 279 orang. Kami tahap pertama hanya 350 (anak), ingin tambah fasilitas jadi 500. Permintaannya sudah ribuan orang tuanya yang ingin nitipin anaknya untuk dibantu peningkatan disiplinnya,” kata dia.

Dedi mengatakan, anak-anak tersebut akan ditempatkan di barak militer hanya dalam hitungan minggu saja. Rencananya setelah itu mereka akan ditempatkan di sekolah khusus di masing-masing kabupaten/kota. “Kembali ke sekolah-sekolah khusus yang ada di setiap kabupaten. Kelas khusus gurunya khusus dan dibimbing oleh anggota TNI sehingga kedisiplinannya tidak berubah,” kata dia.

Dedi Mulyadi mengaku masih merumuskan bentuk sekolah khusus yang dimaksudnya. Dia mengatakan, anak-anak tersebut tetap akan mendapat pendidikan sesuai tingkatannya di sekolah khusus tersebut. “Sekolah khusus ini kan lagi kami rumuskan, misalnya pakai mes apa yayasan mana, atau sekolah mana yang bisa digunakan sebagai sekolah khusus tersebut dan mereka tetap di camp. Seperti dulu ada camp untuk pemain sepak bola anak-anak SMP dan SMA, modelnya seperti itu,” kata dia.

Dedi Mulyadi mengaku senang ada pro kontra mengenai programnya tersebut. Dia mengajak semua pihak yang mengkritik programnya tersebut untuk melihat langsung pendidikan anak-anak nakal di barak militer. “Saya mengundang Komisi X, KPAI, Komnas Ham berkunjung saja ke barak tempat mereka,” kata dia.

Terpisah, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan meninjau tempat pelaksanaan pendidikan karakter di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi di Cikole Kabupaten Bandung Barat. “Pagi ini telah resmi diluncurkan program pendidikan karakter di barak militer untuk para siswa SMA dan SMK di Kota Bandung. Kami dari Pemerintah Kota Bandung memberikan dukungan penuh,” katanya, dikutip dari rilis Pemkot Bandung, Senin, 5 Mei 2025.

Dalam peluncuran program tersebut, sebanyak 50 siswa SMA dari Bandung mengikuti kegiatan tersebut. Para siswa tersebut akan mengikuti program pendidikan karakter di Rindam III/Siliwangi di Cikole Lembang selama dua pekan. Farhan mengatakan, pemerintah Kota Bandung juga ikut mengawasi program tersebut.  “Program ini dirancang untuk membina kedisiplinan dan karakter positif, terutama bagi siswa dengan catatan pelanggaran seperti narkoba, tawuran, dan masalah lainnya,” kata dia.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |