TEMPO.CO, Jakarta - Hasan Nasbi batal mundur dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO). Kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025, pihaknya mengaku diperintahkan Presiden Prabowo Subianto untuk tetap menduduki jabatan tersebut.
“Sejauh ini saya diperintahkan untuk tetap lanjut memimpin PCO,” kata Hasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasan sebelumnya diketahui mengundurkan diri dari jabatannya itu pada 21 April lalu. Ia tak secara spesifik menyebut penyebab dirinya mundur. Namun dirinya sempat disorot kala menyebut pengkritik RUU TNI adalah penyebar hoaks. Dia juga dikecam saat menanggapi santai ihwal teror kepala babi yang dikirimkan kepada redaksi Tempo.
Tempo merangkum polemik yang diciptakan Hasan Nasbi yang diduga jadi alasan dirinya mengundurkan diri dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, walau akhirnya batal bersisurut:
Sebut Pengkritik RUU TNI Penyebar Hoaks
Sebelum disahkan pada April lalu, RUU TNI sempat mendapat penolakan dari masyarakat sipil. Menurut Koalisi Masyarakat Sipil, ada potensi pengembalian dwifungsi TNI akibat perluasan tentara aktif menjabat di jabatan sipil. Sejumlah pihak khawatir substansi revisi UU TNI berpotensi melemahkan profesionalisme militer.
Menanggapi ribut-ribut penolakan RUU TNI, Hasan Nasbi pun mengeluarkan pernyataan melalui cuitannya di media sosial X. Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming pada Pilpres 2024 itu menyinggung soal adanya provokasi dan narasi bohong tentang RUU TNI dari segelintir orang. Ia mempertanyakan permohonan maaf.
“Setelah konpers di DPR barusan, apakah berlebihan jika kita meminta org2 yang ngaku sbg intelektual, influencer, serta para aktifis, yang sudah menyebarkan provokasi dan narasi bohong soal RUU TNI agar meminta maaf? Kalau mereka ga minta maaf, sebaiknya kita sebut sebagai apa?” kata Hasan melalui akun @NasbiHasan pada Senin, 17 Maret 2025, pukul 11.34 WIB.
Hasan kemudian menghapus unggahan tersebut. Namun, tidak sedikit pengguna X yang mengabadikan postingan Hasan melalui tangkapan layar. Sejumlah warganet juga mempertanyakan soal unggahan yang dihapus itu. Salah satunya adalah @barengwarga. Akun itu kemudian menggunggah screenshoot cuitan Hasan Nasbi.
“Tweenya dihapus, untung udah screenshot. Bukti kepala komunikasi kepresidenan nuduh rakyat bikin narasi bohong.”
Tempo berupaya menanyakan maksud pernyataan sekaligus alasan Hasan Nasbi menghapus postingannya di X. Namun, hingga laporan ini ditulis, Hasan tidak membalas pertanyaan yang disampaikan Tempo melalui WhatsApp. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan itu juga tidak mengangkat telepon Tempo.
Tanggapi Santai Teror Kepala Babi Kepada Tempo
Pada pertengahan Maret, Tempo mengalami sederet teror. Mulai terdiri dari kiriman paket kepala babi tanpa telinga, bingkisan berisi enam tikus mati dengan kepala terpotong, hingga kejahatan digital berupa doksing terhadap Francisca Christy Rosana alias Coca, jurnalis desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus.
Alih-alih mengecam teror kepala babi, saat itu Hasan Nasbi justru memberikan pernyataan yang menuai kontroversi. Ia menyarankan agar kepala babi tersebut dimasak. Pernyataan tersebut didasarkan pada respons Cica di media sosial X, yang dianggap Hasan sebagai lelucon. Ia berpendapat jika korban tidak merasa terancam, maka insiden ini sebaiknya tidak dibesar-besarkan
“Sudah dimasak saja,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Maret 2025. “Saya lihat medsos Cica. Dia minta dikirim daging babi. Artinya dia tidak terancam. Dia bisa bercanda. Kirimin daging babi dong.”
Hasan juga mempertanyakan apakah kepala babi yang dikirim benar-benar merupakan ancaman atau hanya sekadar lelucon. “Apakah itu beneran seperti itu? Atau Cuma jokes? Karena mereka menanggapinya dengan jokes,” ujar Hasan Nasbi.
Hasan Nasbi Dikritik Soal Tanggapannya Terhadap Teror Kepala Babi
Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mendesak Hasan Nasbi untuk meminta maaf. Ninik menilai pernyataan Hasan ketika menyikapi teror kepala babi terhadap Tempo kurang tepat. Ninik berpendapat teror tersebut adalah tindakan kriminal. Oleh karena itu ia menyebut respons Hasan yang tidak serius dan terkesan bercanda telah menyakiti prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan.
“Dewan Pers meminta yang bersangkutan meminta maaf kepada korban dan publik karena candaannya mengarah pada ujaran kebencian,” kata Ninik.
Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga menyentil sikap Hasan Nasbi. Menteri di kabinet bekas presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menilai Hasan tak bersikap bijak. Komentar Susi diunggah di akun X-nya sembari menyertakan tanggapan Hasan yang dipublikasi sebelumnya. Dia meminta Hasan berhenti mempresentasikan pernyataan pemerintah.
“Ignorance !!!! he has to stop represent goverment talking in public. Pak Presiden @prabowo ,” cuit Susi lewat akun @susipudjiastuti, Sabtu, 22 Maret 2025.
Sementara itu, menurut bekas juru bicara Jokowi, Johan Budi Sapto Pribowo, hal yang disampaikan seorang juru bicara presiden adalah mewakili perkataan presiden. Menurut dia, ada dua pola komunikasi publik yang menjadi tugas seorang juru bicara. Pertama, penyampaian kebijakan dan hasil kerja pemerintah. Kedua, terkait dengan cara pemerintah merespons permasalahan.
“Bukan sekadar pandangan pribadi. Tidak boleh punya opini sendiri,” kata mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi itu saat dihubungi pada Senin, 24 Maret 2025.
Senada dengan Johan, menurut Dino Patti Djalal, mantan juru bicara Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, sikap pemerintah menanggapi isu yang beredar di masyarakat merupakan hal penting dan krusial. Menurut Dino, pemerintah kudu bisa merebut empati publik, bukan memperkeruh kondisi yang menimbulkan masalah hingga membuat publik marah.
“Menjelaskannya harus dengan alasan, argumen, dan sebagainya. Pokoknya jangan defensif,” ujar Dino saat dihubungi pada Senin, 24 Maret 2025.
Hasan Nasbi Umumkan Undur Diri
Hasan Nasbi kemudian mengumumkan pengunduran dirinya melalui pesan video yang diunggah di Instagram Total Politik. Surat pengunduran diri Hasan Nasbi sudah dikirimkan kepada Presiden Prabowo melalui Sekrestaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
“Pada hari ini, 21 April 2025 sepertinya saat itu sudah tiba, surat pengunduran diri saya tandatangani dan saya kirimkan kepada Presiden lewat dua kawan baik saya. Mensesneg dan Seskab,” kata Hasan Nasbi dalam video yang diunggah Total Politik, Selasa, 29 April 2025.
Dalam video tersebut, Hasan mengaku mengundurkan diri karena ada sesuatu yang tidak bisa ditangani lagi. Ucapan itu juga pernah disampaikan Hasan pada beberapa tayangan podcast.
Prabowo Disebut Masih Mempertimbangkan Pengunduran Diri Hasan Nasbi
Meski telah menyampaikan surat pengunduran diri, Prabowo diketahui masih mempertimbangkan Hasan Nasbi. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan Prabowo akan mempelajari terlebih dahulu.
“Bapak Presiden sudah kami laporkan mengenai adanya rencana pengunduran diri dari kepala PCO, Bapak Hasan Nasbi, tapi beliau menyampaikan bahwa akan mempelajari terlebih dahulu,” kata Prasetyo di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu, 30 April 2025.
Atas dasar itu, Prasetyo belum dapat memastikan kapan presiden akan meneken surat pengunduran diri Hasan Nasbi. Ia menilai salah satu arti mempelajari surat pengunduran diri adalah menimbang-nimbang kepatutan usulan tersebut. “Bisa jadi maknanya kan beliau, mohon maaf ya, bisa jadi kan tidak berkenan Bapak Hasan Nasbi mundur,” ujarnya memprediksi.
Menurut politikus Partai Gerindra itu, Prabowo akan dijadwalkan bertemu dengan Hasan Nasbi. Keduanya masih mencocokkan waktu untuk bertemu. Mensesneg belum mau mengungkap apakah akan ada pengganti Kepala PCO. “Masih dipelajari, nanti kalau sudah diambil keputusan, nah baru itu,” katanya.
Prabowo Bungkam Soal Pengunduran Diri Hasan Nasbi
Di sisi lain, Prabowo memilih bungkam saat ditanya soal pengunduran Hasan Nasbi tersebut. Alih-alih menjawab, Prabowo justru hanya melempar senyum. Mulanya, Prabowo menghampiri masyarakat seusai menghadiri peluncuran program bantuan pendidikan di SDN Cimahpar 5, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Lalu saat Prabowo bersalaman dengan beberapa orang, seorang wartawan mengutarakan pertanyaan. “Pak, pengunduran diri Hasan Nasbi sudah disetujui belum suratnya?” ujarnya kepada Prabowo, pada Jumat, 2 Mei. Pertanyaan itu diulang hingga dua kali. Namun, Prabowo memilih tersenyum saja dan tak membuka suara.
Mantan menteri pertahanan itu lalu putar balik dan mengakhiri sesi bersalaman dengan warga. Kemudian ia bergegas meninggalkan lokasi menaiki MV3 Garuda Limousine atau Maung Garuda warna putih.
Hasan Nasbi Ikut Sidang Kabinet Walau Sudah Mengajukan Pengunduran Diri
Kendati sudah mengajukan pengunduran diri, Hasan Nasbi terpantau masih mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 5 Mei 2025. Berdasarkan pantauan Tempo, Prabowo mulanya memasuki lokasi ruang sidang di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 16.00 WIB.
Kepala Negara kemudian menyalami seluruh anggota kabinet didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan mengitari ruang rapat. Hasan yang duduk di sebelah Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni tampak berdiri ketika Prabowo mulai mendekat. Sambil tersenyum, Prabowo kemudian menyalami Hasan.
Hasan Nasbi Batal Mundur
Terkini, jawaban dari mengapa Hasan Nasbi masih menghadiri sidang kabinet lantaran dirinya batal mundur. Ia mengaku diperintahkan tetap menjadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Hasan menerima tawaran itu. Alasannya, bentuk loyalitas kepada Presiden Prabowo.
“Saya loyal dengan presiden,” kata dia di Gedung Kwarnas, Medan Merdeka Timur, Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025.