TEMPO.CO, Jakarta - Investor ulung Warren Buffett resmi mengumumkan pengunduran diri dari jabatan CEO Berkshire Hathaway pada akhir 2025. Pengumuman ini disampaikan dalam rapat tahunan pemegang saham pada Sabtu, 3 Mei 2025.
"Saya masih akan tetap berada di sekitar dan mungkin berguna dalam beberapa hal, tetapi keputusan akhir akan berada di tangan Greg, baik dalam operasional, alokasi modal, atau hal lainnya," ujar Buffett di hadapan para pemegang saham di Omaha, Nebraska, pada Sabtu, 3 Mei 2025 waktu setempat, yang dikutip dari Al Jazeera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Buffett akan mengoper tongkat kepemimpinan ke Greg Abel, Direktur Utama Berkshire Hathaway Energy yang juga menjadi Wakil Komisaris Utama bisnis non-asuransi Berkshire sejak 2018. Selama menjadi CEO Berkshire Hathaway, Buffett telah membuat berbagai gebrakan dan menjadikan perusahaan terkenal dan diperhatikan para pelaku pasar modal.
Profil Perusahaan Berkshire Hathaway
Dilansir dari Britannica, Berkshire Hathaway, perusahaan ini berasal dari Amerika Serikat yang bermarkas di Omaha. Cikal bakal Berkshire Hathaway dimulai dari dua perusahaan tekstil di Massachusetts, yakni Hathaway Manufacturing Company (1888) dan Berkshire Cotton Manufacturing Company (1889). Keduanya bergabung pada 1955, membentuk Berkshire Hathaway, Inc.
Meski sempat menjadi raksasa tekstil dengan 14 pabrik dan 10.000 lebih karyawan, sektor ini mengalami penurunan tajam pasca Perang Dunia I dan berlanjut hingga Great Depression. Perusahaan mencatat kerugian besar dan menutup sebagian besar pabriknya. Kondisi inilah yang menarik perhatian Warren Buffett pada awal 1960-an, ketika harga saham perusahaan dinilai jauh di bawah nilai wajarnya.
Diakuisisi Warren Buffett
Melalui Buffett Partnership Limited (BPL), Buffett mulai mengakumulasi saham Berkshire Hathaway pada 1962, hingga akhirnya mengambil alih kendali penuh pada 1965. Meski awalnya tetap mempertahankan bisnis tekstil, Buffett segera menyadari, nilai jangka panjang perusahaan lebih besar jika difokuskan pada akuisisi dan investasi strategis. Pada 1985, seluruh unit tekstil dilikuidasi, menandai transformasi Berkshire Hathaway menjadi induk perusahaan investasi.
Model Bisnis dan Portofolio yang Beragam
Strategi utama Berkshire Hathaway adalah mengakuisisi penuh atau memiliki saham mayoritas di perusahaan-perusahaan mapan di berbagai sektor, termasuk:
- Akuisisi penuh: GEICO, Dairy Queen, BNSF Railway.
- Saham mayoritas: Kraft Heinz, Coca-Cola, American Express.
- Saham minoritas signifikan: Apple (5,8% pada 2023), Bank of America, dan lain-lain.
Portofolio Berkshire mencakup lebih dari 60 anak usaha dan investasi di puluhan perusahaan lainnya. Mereka juga memiliki kepemilikan dalam perusahaan-perusahaan kurang dikenal seperti NetJets (kepemilikan jet pribadi), Nebraska Furniture Mart, dan The Pampered Chef.
Peran Sentral Asuransi
Bisnis asuransi menjadi fondasi keuangan utama bagi Berkshire, dengan anak perusahaan seperti National Indemnity Company, GEICO, dan General Reinsurance yang menyuplai arus kas untuk mendanai akuisisi lainnya.
Nilai Saham Tertinggi di AS
Saham Kelas A Berkshire Hathaway dikenal sebagai saham dengan harga tertinggi di Amerika Serikat. Pada tahun 2023, nilainya menembus USD 500.000 per lembar, mencerminkan kepercayaan investor terhadap strategi investasi Buffett dan timnya.
Selama hampir enam dekade, Warren Buffett membangun kerajaan investasi ini bersama Charlie Munger, yang menjabat sebagai Wakil Ketua hingga wafatnya pada November 2023. Pada Mei 2025, Buffett mengumumkan bahwa Greg Abel, Wakil Ketua Berkshire, akan mengambil alih posisi CEO pada akhir tahun. Meski demikian, Buffett menyatakan akan tetap terlibat dalam kapasitas tertentu.