Awan Beracun di Spanyol Paksa Ratusan Ribu Warga Berdiam di Rumah

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Spanyol meminta lebih dari 160.000 orang di dekat Kota Barcelona untuk tetap berada di dalam rumah selama hampir tujuh jam pada akhir pekan. Seperti dilansir France24, perintah ini muncul setelah kebakaran di gudang industri melepaskan awan klorin beracun ke area yang luas.

Kebakaran di kota pesisir Vilanova i la Geltru, tepat di selatan Barcelona, dimulai pada Sabtu dini hari di sebuah gudang yang menyimpan produk pembersih kolam renang, kata dinas pemadam kebakaran daerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dinas perlindungan sipil menginstruksikan warga untuk tetap berada di dalam rumah dan menutup jendela, sebelum mencabut pembatasan sekitar tengah hari.

"Penguncian sedang dicabut," menteri dalam negeri Catalonia, Nuria Parlon, mengumumkan pada konferensi pers tepat setelah Sabtu pukul 12:15 siang waktu setempat.

Karena beberapa partikel berbahaya dapat tetap berada di udara, ia mendesak anak-anak dan mereka yang memiliki masalah kondisi kesehatan untuk tetap berada di dalam rumah. Ia juga memperingatkan warga untuk tidak berolahraga di luar ruangan saat itu.

Petugas pemadam kebakaran Spanyol juga mendesak warga untuk tetap waspada, dengan mengatakan bahwa perintah berlindung di tempat baru mungkin diumumkan di area tertentu, tergantung pada angin dan pergerakan awan beracun.

Area yang berisiko membentang di lima distrik lokal di sepanjang pantai, dari Vilanova i la Geltru hingga desa Calafell, dekat Tarragona.

"Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan,” kata petugas pemadam kebakaran pada X pada Sabtu pagi, seraya menambahkan bahwa mereka telah mengerahkan sejumlah besar unit untuk mengendalikan api.

Dikatakan bahwa mereka "memantau kolom (gas) yang disebabkan oleh kebakaran untuk mengetahui perubahan dan tingkat racunnya".

Pihak berwenang menutup jalan di area tersebut dan menutup stasiun kereta untuk mencegah orang mendekati area yang terkena dampak.

"Sangat sulit bagi klorin untuk terbakar, tetapi jika terbakar, sangat sulit untuk memadamkannya," kata pemilik gudang Jorge Vinuales Alonso kepada stasiun radio lokal Rac1.

Ia mengatakan penyebab kebakaran kemungkinan adalah baterai lithium.

Wali kota Vilanova Juan Luis Ruiz Lopez mengatakan kepada televisi publik TVE bahwa pihak berwenang memperkirakan bahwa, dengan api yang berhasil dipadamkan, "awan beracun ini akan mulai menghilang dan kami dapat mencabut tindakan pencegahan yang saat ini diberlakukan".

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |