Taman Budaya Baru Dekat Cagar Budaya Kotagede Yogyakarta

3 hours ago 3

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pecinta seni budaya yang hobi melancong demi menyaksikan berbagai gelaran kesenian, biasanya tak akan asing dengan Taman Budaya Yogyakarta atau TBY yang lokasinya berada di pusat kota atau di belakang Taman Pintar.

Akhir pekan ini, Yogyakarta meluncurkan taman budaya baru yang tak kalah representatif dengan TBY. Berlokasi di pinggiran kota yang tenang, taman budaya baru itu diberi nama Taman Budaya Embung Giwangan atau disingkat TBEG. Sejumlah pertunjukkan seni seperti Sendratari Ramayana telah digelar di area tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TBEG yang lokasinya dekat dengan kawasan cagar budaya Kota Gede ini, diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Wali Kota Yogyakarta pada Jumat malam 23 Mei 2025.

Bangunannya dirancang dengan ciri khas Indisch dengan fasilitas cukup lengkap sebagai ruang pengembangan seni budaya. Di antaranya panggung terbuka dengan luas 1,091 meter persegi, Grha Budaya yang merupakan gedung pertunjukan berupa ruang pameran dan auditorium dengan kapasitas 459 kursi, embung (danau buatan), jogging track, gedung entrance berisi ruang pengelola dan rapat, musala, menara pandang dan galeri seni. Termasuk fasilitas pendukung seperti toilet, area parkir dan kios cenderamata.

Memiliki luas 3,49 hektare, taman ini dikembangkan secara bertahap dengan dukungan Dana Keistimewaan, Dana Alokasi Khusus dari pemerintah pusat dan APBD Pemkot Yogyakarta.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengatakan TBEG diproyeksikan menjadi ruang baru untuk pusat pengembangan dan pelestarian seni budaya di Kota Yogyakarta sisi selatan.

"Konsepnya memadukan antara pelestarian seni budaya dan konservasi lingkungan sekaligus sebagai wadah apresiasi dan kreasi bagi masyarakat dalam pengembangan kebudayaan," kata Hasto, Sabtu 24 Mei 2025.

Taman Budaya Embung Giwangan juga menjadi contoh integrasi antara pelestarian alam dan  budaya. Sebagai ruang hidup yang menyeimbangkan fungsi ekologis dan fungsi kultural. 

"Embungnya menjaga air dan lingkungan, tamannya membuka ruang interaksi dan ekspresi warga, dan lokasinya di kawasan selatan Yogyakarta menjadi simpul aktivitas seni dan budaya dengan rekreasi," kata dia.

Hasto berharap kawasan ini bisa mengadopsi berbagai aktivitas di Taman Budaya Yogyakarta. Seperti pasar seni yang bisa diakses setiap pengunjung yang ingin mem beli karya seni-karya seni seniman di Yogyakarta. "Kami berharap ruang ini ke depan menjadi ruang untuk expose karya seni dan budaya para seniman dan budayawan yang bisa mendatangkan kunjungan wisatawan berbagai daerah," ujar dia.

Adapun Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap area baru TBEG ini tidak hanya menjadi titik kunjungan. "Tetapi kami harap Taman Budaya Embung Giwangan ini juga menjadi titik pergerakan, ruang yang terus dihidupi oleh aktivitas, partisipasi warga, kreativitas dan semangat untuk merawat lingkungan," kata Sultan.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |