TEMPO.CO, Solo - Pemerintah Kota Solo optimistis ada kenaikan kunjungan wisatawan ke Kota Bengawan setelah peringatan Hari Tari Dunia, Selasa, 29 April 2025. Rangkaian event Solo Menari hingga 24 Jam Menari yang diselenggarakan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Solo menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk datang ke Solo saat momen itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo Aryo Widyandoko mengatakan hal tersebut saat dihubungi Tempo, Kamis, 1 Mei 2025. Namun, ia mengakui bahwa data kunjungan wisata dari berbagai rangkaian event Solo Menari belum tersedia. "Tapi kami optimistis ada kenaikan kunjungan wisatawan di Solo," ungkap Aryo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berkaca dari penyelenggaraan event saat peringatan Hari Tari Dunia tahun lalu, data memperlihatkan bahwa ada peningkatan kunjungan wisatawan ke Solo. Hal itu di antaranya dilihat dari okupansi hotel. Menurut data 2024, tercatat ada kenaikan okupansi sebesar 7,26 persen saat diselenggarakan event Solo Menari, jika dibandingkan tingkat okupansi bulanan normal.
"Tahun lalu, okupansi saat pelaksanaan event Solo Menari pada 29 April 2024 sebesar 49,12 persen, naik 7,26 persen dibandingkan okupansi bulanan normal yang tercatat sebesar 41,86 persen," ujar Aryo.
Data tersebut juga memperlihatkan bahwa jumlah pengunjung event Solo Menari tahun lalu ada sekitar 17.600 orang. Sementara, jumlah pengunjung Solo dalam satu bulan pada April 2024 itu tercatat sebanyak 531.365 orang.
Rangkaian Solo Menari 2025
Rangkaian event Solo Menari pada 29 April 2025 digelar di sejumlah lokasi di Solo. Penampilan 500 penari dalam tari massal di kawasan Ngarsopuro, Selasa sore, menyemarakkan suasana peringatan Hari Tari Dunia tersebut.
Sementara kampus ISI Solo juga menggelar 24 Jam Menari yang berlangajng mulai Selasa pagi hingga Rabu, 30 April 2025. Rangkaian pertunjukan tersebut mengusung tema The Land of Thousands Kingdom.
Rektor ISI Solo I Nyoman Sukerna mengatakan bahwa dunia tari adalah budaya yang berakar dari kerajaan-kerajaan. Menurut dia, kerajaan-kerajaan adalah patronasi budaya yang pada masa kekinian berkembang hingga menjadi kerajaan yang ada dalam diri kita. "Ribuan orang berkumpul bersama, bergerak bersama, merayakan bersama Hari Tari Dunia dalam 24 Jam Menari ISI Surakarta (Solo)," kata Sukerna.