Minuman Manis vs Makanan Manis: Mana yang Lebih Berbahaya bagi Kesehatan?

5 hours ago 3

CANTIKA.COM, JakartaMinuman manis dan makanan manis sudah jadi bagian dari gaya hidup modern. Mulai dari kopi susu kekinian, soda, bubble tea, sampai kue, cokelat, dan es krim, semuanya terasa menggoda. Tapi tahukah kamu, minuman manis ternyata lebih berbahaya bagi kesehatan dibanding makanan manis?

Penelitian terbaru yang dimuat di Health.com mengungkap fakta menarik tentang bagaimana tubuh kita memproses gula cair dan gula padat. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Minuman Manis: Efeknya Lebih Cepat dan Merusak

Minuman seperti soda, jus buah kemasan, minuman berenergi, dan minuman boba mengandung gula dalam jumlah tinggi yang mudah sekali diserap tubuh. Sayangnya, kecepatan penyerapan ini justru menjadi bumerang bagi kesehatan.

Fakta medis:

  • Satu gelas minuman manis per hari (sekitar 350 ml) bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 hingga 25%.

  • Jus buah yang terlihat “sehat” pun bisa meningkatkan risiko diabetes hingga 5% per 250 ml.

  • Minuman manis tidak memberikan rasa kenyang sehingga mendorong konsumsi berlebih tanpa disadari.

Makanan Manis: Tidak Selalu Seburuk yang Kamu Kira

Berbeda dengan minuman manis, makanan manis seperti kue, roti manis, cokelat, dan makanan pencuci mulut ternyata tidak berdampak seburuk yang dibayangkan, asalkan dikonsumsi dalam jumlah wajar dan tidak berlebihan.

Penelitian menyebutkan:

  • Gula dari makanan padat tidak menunjukkan kaitan langsung dengan peningkatan risiko diabetes.

  • Dalam jumlah kecil, konsumsi gula dalam bentuk makanan padat justru bisa memberikan perlindungan terhadap resistensi insulin.

Mengapa bisa begitu? Karena makanan manis biasanya mengandung serat, lemak, atau protein yang memperlambat penyerapan gula dalam tubuh, sehingga tidak langsung melonjakkan kadar gula darah.

Kenapa Minuman Manis Lebih Berbahaya dari Makanan Manis?

  1. Penyerapan Cepat
    Gula cair tidak perlu dicerna dan langsung masuk ke aliran darah, menyebabkan lonjakan glukosa dan insulin secara drastis.

  2. Tidak Memberikan Efek Kenyang
    Minuman manis mengandung kalori tinggi, tapi tidak membuat kita merasa kenyang, sehingga mudah dikonsumsi secara berlebihan.

  3. Beban pada Organ Hati
    Fruktosa dalam minuman manis langsung menyerang liver dan bisa menyebabkan perlemakan hati serta resistensi insulin.

Tips Sehat Mengurangi Gula

  • Ganti soda atau minuman boba dengan air mineral, teh tawar, atau infused water.

  • Batasi konsumsi jus, meski buatan sendiri, maksimal 1 gelas kecil per hari.

  • Kalau ingin makan manis, pilih camilan padat seperti dark chocolate atau granola bar rendah gula.

  • Selalu baca label nutrisi pada makanan dan minuman kemasan.

Minuman manis dan makanan manis sama-sama mengandung gula, tapi dampaknya sangat berbeda. Gula dalam bentuk cair terbukti lebih cepat merusak metabolisme tubuh, meningkatkan risiko diabetes, obesitas, dan penyakit kronis lainnya. Sementara makanan manis masih lebih aman jika dikonsumsi secukupnya.

Jadi, kalau kamu ingin hidup sehat tanpa harus sepenuhnya menghindari yang manis-manis, lebih baik hindari minuman manis terlebih dulu, bukan kue ulang tahunmu!

Pilihan Editor: Sourdough: Roti Fermentasi yang Lebih Sehat, Cocok untuk Gaya Hidup Modern

HEALTH.COM | VERYWELL HEALTH

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |