Makna Di Balik Andilan Potong Kebo Tradisi Lebaran Betawi

1 week ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Lebaran Betawi 2025 dibuka dengan tradisi Andilan Potong Kebo. Rangkaian perayaan adat masyarakat Betawi untuk menyambut Idulfitri 1446 Hijriah itu digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025, di Agro Edukasi Wisata Raguna, Jakarta Selatan.

Andilan Potong Kebo merupakan tradisi menyembelih kerbau pada H-1 atau H-2 menjelang Lebaran. Uniknya, kerbau yang disembelih, dibeli dengan cara patungan oleh warga sekitar 10-30 orang atau satu kampung. Setelah itu kerbau dipelihara selama bulan Ramadan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Plt. Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Mochammad Miftahullah Tamary, mengatakan, kerbau yang disembeli dagingnya akan dibagikan kepada warga yang ikut patungan. "Kemudian diolah menjadi semur, yang merupakan santapan khas Lebaran masyarakat Betawi," ujarnya, seperti ilansir dari keterangan pers di laman resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Miftahullah menjelaskan nilai-nilai di balik tradisi Andilan Potong Kebo. Di antaranya nilai kolaborasi, koperasi, dan semangat gotong royong yang telah dikenal masyarakat Betawi sejak dulu. Andilan dapat disebut sebagai cikal bakal koperasi karena menggunakan konsep menabung bersama untuk mencapai tujuan, yaitu membeli kerbau. Sedangkan prosesi pemeliharaan hingga pembagian daging yang dilakukan secara kolektif juga mencerminkan falsafah berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menghadiri acara Andilan Potong Kebo di Agro Edukasi Wisata Ragunan, Jakarta, 29 Maret 2025. Pemerintah Provinsi Jakarta menggelar rangkaian tradisi adat masyarakat Betawi menyambut Idul Fitri yaitu Andilan Potong Kebo. Tempo/M Taufan Rengganis

Ketua Dewan Adat Betawi Fauzi Bowo mengatakan tradisi ini penting untuk menjaga warisan budaya Betawi. “Andilan Potong Kebo bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga simbol gotong royong dan kebersamaan yang harus terus kita lestarikan,” ujarnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno yang hadir saat prosesi Andilan Potong Kebo mengingatkannya masa kecilnya. Dia teringat saat orang tuanya bersama masyarakat Betawi lainnya patungan untuk membeli dan memotong kerbau. "Memang tugas kita untuk melanjutkannya. Kalau bukan kita, siapa lagi?” kenangnya.

Rano menyebut tradisi ini mencerminkan nilai gotong royong, kebersamaan, dan kepedulian sosial. Dia pun berharap tahun depan Andilan Potong Kebo bisa dilakukan di enam wilayah DKI Jakarta. .Supaya masyarakat bisa merasakan kembali bahwa Hari Raya harus dirayakan dengan bahagia,” ujarnya.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |