Kunjungi AS, Menteri Israel Ben-Gvir Dihadang Aksi Protes Pro-Palestina

6 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keamanan Nasional Israel yang juga tokoh ekstremis sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, menghadapi protes keras selama kunjungannya ke Amerika Serikat pekan ini. Seperti dilansir The Jerusalem Post  pada Jumat, aksi ini memuncak dengan konfrontasi para demonstran pro-Palestina di New Haven, Connecticut, dan pembatalan pidato yang dijadwalkan di sebuah sinagoga terkemuka di Long Island.

Rabu malam, puluhan demonstran berhadapan dengan Ben-Gvir setelah pidatonya di Shabtai, sebuah masyarakat Yahudi pribadi di Universitas Yale, yang tidak secara resmi berafiliasi dengan universitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir CNN, video yang dibagikan oleh kantor Ben-Gvir menunjukkan para pengunjuk rasa berteriak dan meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina saat menteri tersebut keluar dari gedung, tersenyum dan melambai kepada mereka.

"Botol air dilemparkan" ke arah Ben-Gvir, kata kantornya, menambahkan bahwa "Menteri Ben Gvir menolak untuk meninggalkan tempat kejadian dan membuat tanda V pada mereka, sebagai tanda kemenangan."

Foto-foto yang dipublikasikan di media sosial memperlihatkan botol air yang tampaknya dilemparkan ke arah menteri dan kelompoknya. Dalam salah satu video, terdengar benda yang dilemparkan menghantam tanah. Ben-Gvir tidak terluka dan dalam "kesehatan yang baik," menurut kantornya.

Kontroversi di Kampus dan Pembatalan Acara

Sementara itu, pidato yang direncanakan oleh Ben Gvir di sinagog Young Israel of Woodmere di Long Island yang dijadwalkan pada Shabbat Parshat Shemini, 26 April, telah dibatalkan menyusul kritik publik yang keras.

Sinagoga Ortodoks Modern yang berpengaruh dengan lebih dari 1.400 keluarga anggota tersebut menginformasikan anggotanya melalui email singkat: "Harap dicatat bahwa pembicara tamu Shabbos ini, Itamar Ben-Gvir, telah dibatalkan. Terima kasih."

Robby Berman, seorang jurnalis dan mantan jemaat, telah memicu reaksi keras melalui postingan Facebook yang menyatakan kekecewaannya terhadap undangan tersebut.

"Saya terkejut dan sedih mengetahui bahwa sinagog masa muda saya telah mengundang Menteri Israel Itamar Ben-Gvir untuk berbicara dari podiumnya," tulisnya, merujuk pada catatan kriminal Ben-Gvir.

Juru bicara Ben-Gvir menyatakan bahwa "tanggal baru sudah dibahas." Pembatalan ini menyusul penghapusan tiba-tiba acara penggalangan dana Ben-Gvir sebelumnya minggu ini di Museum Anak Yahudi di Crown Heights, Brooklyn.

Kunjungan Ben-Gvir ke Amerika terjadi di tengah meningkatnya protes kampus terkait genosida Israel di Gaza.

Demonstrasi di Yale University termasuk pengunjuk rasa yang mendirikan delapan tenda di Beinecke Plaza pada Selasa malam.

Universitas kemudian mencabut status kelompok protes tersebut sebagai organisasi mahasiswa yang terdaftar dan mengatakan sedang menyelidiki "perilaku antisemit yang mengganggu" dalam pertemuan tersebut.

Profil Ben-Gvir: Figur Kontroversial dalam Politik Israel

Itamar Ben-Gvir, 48 tahun, adalah salah satu tokoh paling terpolarisasi dalam politik Israel. Sebagai mantan aktivis ekstremis sayap kanan dan pengacara, ia membangun karirnya dengan membela ekstremis Yahudi sebelum memasuki panggung politik.

Ben-Gvir memimpin partai Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi), yang mengadvokasi kedaulatan Yahudi atas seluruh Israel dan Tepi Barat. Ia juga mendukung kebijakan kontroversial seperti deportasi warga Israel keturuna Palestina yang dianggap "tidak setia" dan pelonggaran pembatasan penggunaan kekuatan oleh polisi.

Riwayat kriminal Ben-Gvir mencakup dakwaan karena mendukung terorisme dan menghasut rasisme anti-Arab.

Ia juga dikenal karena kekagumannya di masa lalu terhadap Meir Kahane, pendiri organisasi ekstremis Kach yang kini dilarang, dan Baruch Goldstein, pelaku pembantaian 29 warga Palestina di Hebron pada 1994.

Karena pandangan ekstremisnya, Ben-Gvir pernah dianggap sebagai tokoh pinggiran politik dan bahkan ditolak oleh militer Israel untuk menjalani wajib militer.

Namun demikian, Ben-Gvir berhasil memasuki Knesset (parlemen Israel) pada 2021 dan kemudian ditunjuk sebagai Menteri Keamanan Nasional pada 2022 sebagai bagian dari koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Ia mundur dari pemerintahan Netanyahu pada Januari lalu karena menentang kesepakatan gencatan senjata yang memungkinkan kembalinya sandera Israel dari Gaza dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina, tetapi bergabung kembali bulan lalu ketika Israel melanjutkan operasi militernya di Gaza.

Reaksi Terhadap Kunjungan Ben Gvir

Kelompok protes Israel UnXeptable, yang telah mengorganisir oposisi terhadap Ben Gvir di luar negeri, memuji pembatalan acara di sinagoga Long Island.

"Koalisi kami melawan Ben-Gvir dan Kahanisme tumbuh dari hari ke hari," kata penyelenggara Offir Gutelzon. "Dia tidak mewakili Yudaisme, Israel, atau komunitas kami. Dia berada di luar batas."

Kunjungan Ben Gvir ke Amerika terjadi tepat setahun setelah 45 pengunjuk rasa ditangkap di Yale dalam gelombang demonstrasi kampus terkait konflik Israel-Gaza.

Protes kampus telah menyebar di universitas-universitas AS musim semi ini sebagai respons terhadap genosida militer Israel di Gaza, yang dimulai setelah serangan Hamas pada Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang di Israel dan menyandera ratusan lainnya.

Hingga Jumat, jumlah korban tewas warga Palestina di Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 51.439 orang, dengan 117.416 orang terluka. 

Pada Oktober 2023, sekelompok 90 anggota Kongres Demokrat mendesak Presiden Joe Biden untuk memberikan sanksi kepada Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich karena ekstremisme mereka. Namun, pemerintahan Biden akhirnya memilih untuk tidak menjatuhkan sanksi terhadap para menteri pemerintah Israel tersebut.

Menurut keterangan kantornya, kunjungan Ben-Gvir ke Amerika Serikat bertujuan untuk "memperkuat hubungan antara Israel dan Diaspora Yahudi" dan mempelajari praktik penegakan hukum AS.

Perjalanannya dimulai di Florida, di mana ia bertemu dengan para pemimpin komunitas Yahudi, mengunjungi fasilitas pemasyarakatan, dan melakukan tur ke departemen kepolisian, sebelum melanjutkan ke New Haven, New York, dan kemungkinan Washington.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |