Kunjungan Wisata ke Desa Penglipuran Naik saat Hari Raya Galungan

5 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Raya Galungan yang dirayakan setiap 210 hari berdasarkan kalender Saka menjadi momen untuk mendatangkan banyak turis ke Desa Penglipuran, Bangli, Bali. Kunjungan wisata ke Desa Wisata Terbaik Dunia (Best Tourism Village) United Nations Tourism 2023 itu dikabarkan naik 42 persen pada momentum Hari Raya Galungan kali ini dibanding enam bulan lalu.

Kepala Pengelola Desa Wisata Penglipuran Wayan Sumiarsa di Denpasar, Jumat, mengatakan kenaikan ini dipicu oleh tingginya minat wisatawan domestik dan mancanegara melihat langsung upacara keagamaan yang dilakukan warga desa saat Hari Raya Galungan. “Ada kenaikan seluruhnya 42 persen dibanding Galungan lalu, khusus wisatawan mancanegara naik 15 persen dan wisatawan domestik 40 persen,” kata dia.

Jumlah Wisatawan di Hari Raya Galungan

Pada puncak Hari Raya Galungan Rabu, 23 April 2025, wisatawan yang datang ke desa itu sebanyak 5.000 orang, lebih tinggi dibandingkan dengan momen yang sama enam bulan lalu yang tercatat sekitar 2.000 orang. Jumlah ini juag lebih tinggi daripada hari normal sepanjang April yang rata-rata 3.000 kunjungan per hari.

“Suasana desa yang dihiasi penjor-penjor yang ditunggu wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik, jadi mereka ingin mendapatkan suasana Hari Raya Galungan,” ujar Wayan Sumiarsa.

Upacara Adat Hari Raya Galungan

Pada puncak Hari Raya Galungan, warga adat Desa Wisata Penglipuran melakukan rangkaian Ngerebeg, tradisi mengintari desa dan dapat disaksikan pengunjung. Hal menarik lain yang bisa dilihat wisatawan sepanjang hari raya ini adalah penjor-penjor indah dan atraksi yang dikemas menarik. Generasi mudah desa ini juga memanfaatkan ruang-ruang desa seperti hutan bambu yang menurut pengelola menjadi daya pikat sehingga pada momentum hari raya kali ini terjadi lonjakan kunjungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena menyadari betul potensi ini, maka warga desa kompak memajukan pariwisata selaras dengan menjaga tradisi dan budaya. Pengunjung tidak hanya diberi kesempatan menonton upacara keagamaan di puncak Galungan, namun juga sehari-hari generasi muda desa menggelar Ngelawang atau pertunjukan barong keliling.

Pentas khas setiap Galungan dan Kuningan ini juga memantik tak hanya wisatawan luar Bali yang datang, melainkan warga Bali sendiri. Menurut pengelola, 50 persen pengunjung pada Kamis, 24 April 2025, adalah warga Bali yang merayakan Umanis Galungan.

Wayan Sumiarsa memprediksi kunjungan Desa Penglipuran akan berangsur meningkat bahkan hingga selesai Hari Raya Kuningan pada Sabtu, 3 Mei 2025. “Sekarang sudah mulai masuk anak-anak sekolah dari luar Bali yang ke Pengelipuran untuk belajar tradisi budaya, sesuai informasi biro perjalanan, sampai Mei kami harapkan tinggi,” ujarnya.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |